Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pola Lantai Tari Saman, Tarian Seribu Tangan Asal Aceh
6 Agustus 2020 18:37 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tari Saman merupakan warisan seni tari yang berasal dari Suku Gayo di Aceh. Tarian ini biasanya dipentaskan untuk merayakan acara adat dan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi.
ADVERTISEMENT
Bukan sekedar tarian biasa, Tari Saman justru mengandung dakwah atau pesan. Tarian ini juga mencerminkan unsur pendidikan, keagamaan, kepahlawanan, sopan satun, kekompakan, dan kebersamaan.
Tari Saman biasanya identik dengan tepukan badan berirama, sehingga disebut dengan Tarian Seribu Tangan. Selain itu, tarian tersebut juga dibarengi dengan nyanyian dalam bahasa Gayo serta gerakan yang lincah seperti gerakan kirep, guncang, lingang, dan lainnya.
Gerakan dalam Tari Saman tergolong sulit, sehingga dibutuhkan konsentrasi tinggi, kekompakan, serta latihan yang keras untuk menguasainya.
Umumnya, tarian ini hanya dilakukan oleh para pria. Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini sudah boleh dilakukan oleh wanita.
Seperti tarian pada umumnya, Tari Saman harus dilakukan dengan pola lantai atau pola garis lintasan tarian. Pola lantai terdiri dari beberapa jenis, di antaranya pola lantai vertikal, horizontal, diagonal, dan garis melengkung.
ADVERTISEMENT
Pola lantai yang digunakan Tari Saman adalah horizontal. Dalam pola ini, penari harus berbaris membentuk garis lurus ke samping.
Pola tersebut memiliki makna tertentu, yakni gambaran hubungan manusia dengan manusia lainnya. Manusia digambarkan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari manusia lain. Selain itu, pola tersebut juga melambangkan umat Islam yang sedang membentuk syaf ketika sedang salat.
Keunikan Tari Saman telah diakui oleh UNESCO. Pada 24 November 2011, tarian tersebut resmi ditetapkan dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia oleh UNESCO di Bali. Tari Saman ditetapkan sebagai warisan bersama dengan wayang, keris, dan batik.
(GTT)