Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Pola Lantai Tari Seudati Beserta Gerakan hingga Kostum yang Digunakan
3 November 2021 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meipur Yanti dalam jurnal Perubahan Sosial dalam Tarian Seudati Pada Masyarakat Aceh menjelaskan, sebelum masuknya ajaran Islam di Aceh, tarian ini dibawakan oleh kaum perempuan.
Namun, setelah adanya pengaruh Islam, perempuan Aceh tidak diizinkan untuk menari di depan umum. Sehingga, tarian ini kemudian dibawakan kaum laki-laki.
Sama seperti tari tradisional lainnya, Tari Seudati memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri mulai dari pola lantai , gerakan, hingga kostum yang digunakan. Lalu bagaimana pola lantai Tari Seudati?
Pola Lantai Tari Seudati
Dikutip dari jurnal Karakteristik Tari Seudati Pada Masyarakat Kabupaten Pidie oleh Arki Winarti Amalia, pola lantai yang digunakan pada tarian ini adalah pola lantai puto, taloe, lidah jang, lang-leng, bintang, buleun, tampong, binteh, tulang angen, dapu, dan yang terakhir teureubang.
ADVERTISEMENT
Selain pola lantai , Tari Seudati memiliki beberapa babak atau bagian yang memiliki ciri khas atau karakter tersendiri. Adapun babak-babak dalam Tari Seudati adalah glong, saleum, likok, saman, kisah, cahi panyang, lanie hingga penutup.
Essi Hermaliza dalam buku Seudati Aceh menjelaskan, pada babakan pembuka, pola lantai tari ini berbentuk garis lurus yang terdiri dari satu baris dan dua baris. Sedangkan pada babak seterusnya menggunakan pola segi empat silang, garis lurus dua baris, lingkaran, pola berbentuk huruf H, dan zigzag.
Nah selain pola lantai, setiap tarian juga memiliki gerakan yang menunjukkan karakteristik tari tersebut. Lalu bagaimana gerakan Tari Seudati?
Gerakan Tari Seudati
Dikutip dari buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara oleh Resi Septiana Dewi, jenis tarian ini tidak menggunakan alat musik, tetapi hanya membawakan beberapa gerakan. Gerakan Tari Seudati adalah tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke tanah dan petikan jari. Gerakan tersebut mengikuti irama dan tempo lagu yang dinyanyikan dengan lincah dan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Walaupun terdapat beberapa gerakan yang kaku, namun tetap memperlihatkan keperkasaan dan kegagahan si penarinya. Selain itu, tepukan tangan ke dada dan perut mengesankan kesombongan sekaligus kesatria.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penari Tari Seudati adalah laki-laki. Tari ini ditarikan oleh delapan orang laki-laki sebagai penari utama.
Delapan penari tersebut memiliki peran masing-masing. Satu orang pemimpin yang disebut Syekh, satu orang pembantu Syekh, dua orang pembantu di sebelah kiri yang disebut apeetwie, satu orang pembantu di belakang yang disebut apeet bak, dan tiga orang pembantu biasa.
Selain itu, ada pula dua orang penyanyi sebagai pengiring tari yang disebut aneuk syahi. Setelah mengetahui pola lantai Tari Seudati dan gerakannya, lalu bagaimana kostum Tari Seudati?
ADVERTISEMENT
Kostum Tari Seudati
Masih dari sumber yang sama, kostum Tari Seudati menggunakan celana panjang dan kaos lengan panjang yang ketat. Keduanya berwarna putih yang dililit songket sebatas paha dan pinggang.
Para penarinya menyisipkan rencong di pinggang dan menggunakan tangkulok berwarna merah sebagai ikat kepala. Kostum ini hanya digunakan para penari utama. Sementara para anggota aneuk syahi tidak harus berbusana seragam.
(IPT)