Konten dari Pengguna

Potensi Energi Terbarukan di Indonesia dan Ragam Sumbernya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
26 Agustus 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid Selong kapasitas 7 MWp yang dioperasikan Vena Energy di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (15/7/2024). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid Selong kapasitas 7 MWp yang dioperasikan Vena Energy di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (15/7/2024). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Potensi energi terbarukan di Indonesia cukup melimpah dan terus dioptimalkan seiring waktu. Bahkan pada tahun 2023, potensinya mencapai 3.686 gigawatt (GW) yang berasal dari energi surya, bayu (angin), hidro, bioenergi, panas bumi, dan laut.
ADVERTISEMENT
Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggencarkan program-programnya demi mendukung pengoptimalan energi terbarukan. Harapannya, sumber energi alternatif ini bisa menggantikan energi fosil yang kian menipis jumlahnya di muka bumi.
Energi terbarukan dinilai lebih ramah lingkungan. Jenis energi ini diklaim tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan menyebabkan perubahan iklim yang berpotensi merusak lingkungan.
Kini, produksi energi terbarukan terus dioptimalkan oleh pemerintah Indonesia. Agar lebih memahaminya, simaklah pembahasannya dalam artikel berikut.

Potensi Energi Terbarukan di Indonesia

Beralih menggunakan lampu LED untuk lebih hemat energi. Foto: Shutterstock
Indonesia memiliki Eenergi Baru dan Terbarukan (EBT) yang berlimpah mulai dari matahari, bayu (angin) bioenergi, hidro (air), dan panas bumi. Ragam energi tersebut diklaim tidak akan habis selama siklus alam masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Kementerian ESDM, Indonesia masih menggunakan energi fosil untuk sementara waktu. Selama masa transisi ini, pemerintah terus mengupayakan agar persentase penggunaan energi fosil terus berkurang.
Kini, energi terbarukan sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya. Berikut ragamnya yang tersedia secara masif di Indonesia:

1. Energi Surya

Energi surya (solar energy) memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan panas atau listrik. Panel surya yang terdiri dari sel fotovoltaik mampu menangkap energi matahari, lalu mengubahnya menjadi listrik yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan rumah dan industri.

2. Energi Angin

Energi angin memanfaatkan turbin untuk mengubah energi kinetik menjadi energi mekanik. Nantinya, energi mekanik tersebut akan diubah menjadi energi listrik melalui generator. Kini, jumlah energi angin terus dimaksimalkan oleh pemerintah di beberapa wilayah Indonesia.
Petugas membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid Selong kapasitas 7 MWp yang dioperasikan Vena Energy di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (15/7/2024). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO

3. Energi Air

ADVERTISEMENT
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) menggunakan air yang mengalir dari sungai dan bendungan untuk menghasilkan energi listrik. Kelebihan EBT ini mampu mengatur aliran airnya sesuai dengan kebutuhan pengguna.

4. Energi Biomassa

Energi biomassa berasal dari tumbuhan. Menurut Andi Nur Alam Syah dalam buku Biodiesel Jarak Pagar (2006), apabila dioptimalkan, energi biomassa mampu menghasilkan 95 EJ/tahun atau sekitar 42 juta barrel minyak per hari.
Konsumen utama dari energi ini berasal dari sektor rumah tangga. Contohnya berasal dari bahan organik seperti kayu, limbah pertanian, sampah organik, dan limbah industri.

Tantangan dalam Mengoptimalkan Energi Terbarukan

Ilustrasi pemanfaatan energi panas bumi. Foto: Dok. Istimewa
Meski jumlahnya melimpah, namun pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih belum optimal. Dijelaskan dalam laman Sucofindo, kapasitas yang terpasang hanya sekitar 10,5 GW atau setara dengan 0,3% dari potensi yang ada.
ADVERTISEMENT
Dalam praktiknya, pemerintah Indonesia kerap mengalami sejumlah tantangan dan distraksi. Salah satunya soal pendanaan dan investasi yang kurang memadai.
Di samping itu, faktor regulasi yang belum kuat, infrastruktur yang kurang memadai, dan teknologi yang belum mumpuni juga menjadi penghambatnya. Maka, dibutuhkan kerja sama banyak pihak untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Ragam konten berkualitas dan inklusif tentang inisiatif individu, komunitas, dan pemangku kepentingan untuk mendorong terciptanya bumi berkelanjutan hanya di kumparan.com/greeninitiative
(MSD)