Profil AKP Priyo, Polisi Religius yang Tolak Laporan Anak Terhadap Ibu Kandung

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
1 Juli 2020 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
AKP Priyo Suhartono, Kasatreskrim Polres Lombok Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
AKP Priyo Suhartono, Kasatreskrim Polres Lombok Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama AKP Priyo Suhartono tengah ramai diperbincangkan. Sebab, Kasatreskrim Polres Lombok Tengah ini menolak laporan seorang anak terhadap ibu kandungnya karena masalah warisan dan sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Untuk membuat si anak menghentikan laporannya, AKP Priyo siap memberikan pelapor uang sebesar Rp 11 juta. Tindakannya ini tentu berisiko. Sebab, sebagai penegak hukum, seorang polisi seharusnya tidak menolak laporan.
AKP Priyo bahkan memerintahkan anggotanya untuk tidak menindaklanjuti kasus ini. "Saya tahu polisi salah bila menolak laporan, tapi ini bicara hati nurani," katanya seperti dikutip kumparanNEWS, Selasa (30/6).
Tindakan AKP Priyo mendapat respon positif dari warganet yang membenarkan keputusannya. Siapa sebenarnya sosok AKP Priyo? Berikut profil lengkapnya:

Lulusan Akademi Kepolisian (AKPOL)

AKP Priyo lahir di Bandung, 19 September 1986. Ia menghabiskan masa kecilnya hingga SMA di Bandung. Setelah lulus SMA, AKP Priyo mengikuti jejak sang ayah yang menjadi polisi. Ia memutuskan melanjutkan studi di Akademi Kepolisian (AKPOL) dan lulus tahun 2008.
ADVERTISEMENT

Religius

AKP Priyo terkenal religius. Ia sering menjadi imam sholat di musala Polres Lombok Tengah. Hal tersebut tidak lepas dari amanat orangtuanya yang berpesan agar AKP Priyo menjadi polisi yang berguna bagi masyarakat.

Banyak Pengalaman

Setelah lulus dari AKPOL, AKP Priyo ditugaskan di Polda Bengkulu selama lima tahun. Berkeinginan mengembangkan ilmunya, ia melanjutkan pendidikan kepolisian di Jakarta dan selesai tahun 2016.
AKP Priyo kemudian ditempatkan di Polda NTB, lalu di Polres Dompu sebagai Kasatreskrim pada 2016. Ia kemudian dimutasi sebagai Kasatnarkoba Polres Lombok Barat tahun 2017, lalu pindah menjadi Kasatreskrim Lombok Barat selama dua tahun lima bulan.
Pada Februari 2020 sampai sekarang, ia menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Lombok Tengah.
ADVERTISEMENT

Bukan Aksi Pertama

Saat bertugas di Dompu, AKP Priyo juga pernah menyelesaikan sengketa sebelum masuk ke persidangan. Ia melakukan mediasi terhadap seorang ibu yang mencuri dompet istri pejabat.
Ibu tersebut ternyata terpaksa mencuri untuk membayar uang kuliah anaknya. Melalui proses mediasi, si ibu bersedia mengembalikan uang yang diambilnya.

Akan Diberi Penghargaan

Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal mengusulkan AKP Priyo mendapat penghargaan pin emas dari Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz.
"Dia akan mendapat Piagam Penghargaan dari Kapolda, termasuk diusulkan juga kepada Mabes Polri, dalam hal ini Kapolri, untuk mendapat Pin Emas dari Kapolri," kata M. Iqbal kepada kumparan, Selasa (30/6).
(ERA)