Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Profil Budi Darma yang Meninggal Dunia Akibat COVID-19
21 Agustus 2021 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Guru besar FPBS Universitas Negeri Surabaya, Budi Darma meninggal dunia pada Sabtu (21/8). Beliau menghembuskan napas terakhirnya di usia 84 tahun. Kabar ini terungkap lewat cuitan sejumlah tokoh di Twitter, salah satunya adalah sutradara Yosep Anggi Noen.
ADVERTISEMENT
"Penulis favorit saya, yang juga memberi pengaruh pada cara saya bercerita, dipanggil Yang Kuasa. Selamat jalan, Pak Budi Darma," kata sutradara Anggi dikutip dari akun Twitternya, Sabtu (21/8). kumparan sudah diizinkan mengutip pernyataan ini.
Mengutip kumparanNEWS, Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniarto turut mengucapkan belasungkawa akan kepergian almarhum. Ia mengatakan bahwa kepergian Budi Darma disebabkan oleh COVID-19.
"Dari info yg saya dapat dari mbak @andinadwifatma pagi ini, kepergian Budi Darma karena COVID-19. Diawali tensi turun di pagi ini, kemudian pukul 7 pagi tadi beliau wafat. Rumah duka Budi Darma di Perum UNESA 43, Kampus UNESA Ketintang Surabaya dan belum ada info pemakaman," cuit Damar Juniarto, Direktur Eksekutif SAFEnet, di Twitter.
Budi Darma dikenal sebagai sastrawan yang memelopori penggunaan teknik kolase. Semasa hidupnya, beliau telah memperoleh banyak pengharagaan di bidang kesenian.
ADVERTISEMENT
Untuk mengenang sosoknya, simak profil Budi Darma berikut ini.
Profil Budi Darma
Budi Darma lahir pada 25 April 1937 di Rembang, Jawa Tengah. Ia merupakan seorang cerpenis dan novelis Tanah Air. Budi Darma juga menjadi Guru Besar FPBS Universitas Negeri Surabaya.
Mengutip situs Kemdikbud, Budi Darma menempuh pendidikan Sekolah Dasar di Kudus, Jawa Tengah, dan Sekolah Menengah Pertama di Salatiga. Kemudian, ia mengenyam pendidikan SMA di Semarang dan lulus pada 1956.
Setelah tamat SMA, ia menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Sastra Inggris. Pada 1963, ia lulus dan memperoleh pengharagaan Bintang Wisuda Bhakti.
Budi Darma kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Indiana, Bloomington, Indiana, AS, atas biaya Fullbright. Kemudian, ia juga menyelesaikan Pendidikan doktor di Universitas Indiana pada 1980 dengan biaya dari The Ford Foundation.
ADVERTISEMENT
Sejak kecil, Budi Darma sudah gemar membaca. Kegemaran tersebut ditularkan oleh sang Ibu yang senang membaca cerita wayang dan mitologi Jawa.
Budi Darma mulai menulis pada 1969, baik dalam bahasa Indonesia ataupun Inggris. Beberapa cerita pendek yang ia tulis dalam bahasa Inggris telah dimuat di berbagai media massa yang terbit di Indiana.
Karya tulis Budi Darma juga dimuat di sejumlah majalah Tanah Air. Mulai dari Budaja, Basis, Contact, Gama, Gema Mahasiswa, Gadjah Mada, Indonesia, Roman, Tjerita, Forum, hingga Djawa Post.
Novel pertama yang ditulis Budi Darma adalah Olenka. Novel tersebut sukses mengantarkannya ke berbagai upacara pemberian hadiah. Novel Oleksa disusul dengan karya tulis lainnya seperti Rafilus, Ny. Talis, Sejumlah Esai Sastra, Harmonuium, Laki-laki Lain dalam Secarik Kertas, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Berkat karya-karya terbaiknya, Budi Darma dinyatakan sebagai warga Surabaya berprestasi di bidang sastra selama dua kali berturut-turut pada 1987 dan 1988. Dia juga mendapatkan penghargaan warga berprestasi seni oleh gubernur Jawa Timur pada 2004.
Tidak sampai disitu, beliau juga menjadi anggota Modern Language Association (MLA), New York pada 1977-1990. Namanya pun tercatat dalam buku Who’s Who in The Word pada 1982-1983.
Sabtu (21/8), Budi Darma meninggal di usia 84 tahun. Meskipun telah tiada, dirinya akan terus diingat sebagai sosok yang berjasa bagi dunia sastra Tanah Air.
(GTT)