Profil Daft Punk, Ikon EDM yang Bubar Setelah 28 Tahun

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Februari 2021 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daft Punk Foto: Daft Punk/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Daft Punk Foto: Daft Punk/Facebook
ADVERTISEMENT
Duo EDM asal Prancis, Daft Punk memutuskan bubar setelah 28 tahun mewarnai blantika musik EDM. Pengumuman ini disampaikan melalui video berdurasi 8 menit bertajuk Epilogue yang diunggah pada Senin (22/1) di kanal YouTube mereka.
ADVERTISEMENT
Bubarnya Daft Punk juga telah dikonfirmasi oleh Kathryn Frazier, perwakilan mereka, kepada Rolling Stone. Namun ia enggan memberikan keterangan lebih lanjut soal alasan mereka bubar.
Selama hampir tiga dekade berkarya, Daft Punk telah menemani pecinta electronic dance musik dari generasi ke generasi. Duo yang digawangi Guy-Manuel de Homem-Christon dan Thomas Gangalter ini juga berhasil mencetak sejumlah prestasi. Daft Punk dinominasikan dalam Grammy Awards sebanyak 12 kali, di mana enam di antaranya berhasil mereka menangkan.

Profil Daft Punk

Daft Punk. Foto: Jason Merritt / GETTY IMAGES NORTH AMERICA/AFP
Melansir Britannica, Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo membentuk Daft Punk pada 1993. Awalnya keduanya tergabung dalam band aliran rock bernama Darlin.
Namun perkenalan dengan musik EDM yang sedang berkembang kala itu membuat mereka ingin berpindah haluan. Nama Daft Punk sendiri terinspirasi dari komentar kritikus musik yang menyebut lagu band Darlin “Daft Punky Trashy”.
ADVERTISEMENT
Lewat album debut Homework yang rilis pada 1997, Daft Punk menjadi sorotan dengan lagu andalan 'Around the World'. Mereka pun berhasil membawa genre French house ke skema musik EDM dunia.
Daft Punk. Foto: KARL WALTER/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/AFP
Empat tahun berselang, mereka meluncurkan album Discovery (2001). Lagu 'One More' bahkan masuk dalam 10 besar hits teratas di sejumlah negara.
Ini makin mengukuhkan posisi Daft Punk sebagai produser yang paling diminati di industri musik dunia. Apalagi mereka memiliki penampilan yang ikonis, yaitu selalu muncul dengan helm robot yang terkesan futuristik.
Pada 2013 Daft Punk merilis album Random Access Memories, berkolaborasi dengan sejumlah musisi kenamaan seperti Pharrel Williams, Nile Rodgers, dan Giorgio Moroder.
Lagu 'Get Lucky' bahkan merajai tangga lagu pop di banyak negara. Random Access Memories berhasil memenangkan lima Grammy Awards pada tahun 2014, termasuk Album of the Year dan Record of the Year untuk 'Get Lucky'.
Daft Punk dok Facebook
Kesuksesan tersebut terulang pada 2016. Daft Punk menggandeng musisi asal Kanada, The Weeknd untuk merilis lagu 'Starboy' dan 'I Feel It Coming'. Berkat lagu 'Starboy', mereka berhasil memuncaki Billboard Hot 100 untuk yang pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Rolling Stone bahkan menempatkan Daft Punk di peringkat 12 dalam daftar 20 Duo Terbaik Sepanjang Masa. Kemudian sejak 2017, Bangalter dan Homem-Christo mulai sering membuat proyek solo dan memproduseri beberapa artis.
Kala itu banyak fans mulai menduga Daft Punk akan bubar. Terlebih Thomas Bangalter menderita tinnitus sejak 2002 yang membuatnya tidak bisa lagi tampil di club. Puncaknya, pada 22 Februari 2021, Daft Punk berpamitan dari industri musik.
(ERA)