Profil Edy Mulyadi, Wartawan yang Bikin Vlog Kesaksian Baku Tembak Polisi VS FPI

Edy Mulyadi. Foto: Youtube.com/Bang Edy Channel

Edy Mulyadi tengah menjadi sorotan setelah membuat konten YouTube berupa kesaksian baku tembak pengawal Habib Rizieq dengan polisi. Polri pun memanggil Edy sebagai saksi untuk dimintai keterangan pada Senin (14/12). Melansir dari kumparanNEWS, wartawan senior ini mangkir dari panggilan dengan alasan sedang ada kegiatan.

Melalui kanal YouTube-nya, Edy mengunggah konten berjudul "Laporan Langsung Dari TKP Ditembaknya 6 Laskar FPI DI Tol KM 50" pada 9 Desember 2020.

Edy menyampaikan informasi yang ia temukan dari hasil reportase di lokasi tol Jakarta-Cikampek km 50, termasuk waktu dan cara polisi menghentikan pengawal Rizieq.

"Saya sempat ngobrol-ngobrol dengan pemilik warung di sini. Mereka mengatakan peristiwanya sekitar setengah satu pagi. Tapi menurut salah seorang (penjaga) warung mengatakan bahwa mobil yang masuk ke sini kondisinya bannya sudah tidak utuh begitu masuk, dari ujung sana, dari pintu masuk rest area ini, bannya sudah tidak ada, tinggal peleknya aja," kata Edy.

"Kemudian saksi mata mengatakan mobil itu dipepet dua mobil polisi, tidak lama mendengar dua kali tembakan. Saya tanya sama tukang warung di sini polisi sudah banyak. Mereka diusir. Sana-sana pergi, teroris, teroris," jelas Edy dalam video tersebut.

Untuk Anda yang penasaran siapa sosok Edy Mulyadi, berikut adalah profil lengkapnya:

Profil Edy Mulyadi

Edy Mulyadi. Foto: instagram.com/@edy.mulyadi.963

Edy Mulyadi lahir di Jakarta, pada 8 Agustus 1966. Dalam surat pemanggilan yang diterima kumparan, ia diketahui berprofesi sebagai wartawan. Dalam video yang ia unggah, Edy menyebut ia bekerja untuk Forum News Network (FNN).

FNN sendiri merupakan portal berita milik PT Forum Adil Mandiri. Media ini sebelumnya dikenal dengan nama Majalah Keadilan.

Edy Mulyadi mengawali karier di Harian Neraca dan terdaftar di Perstuan Wartawan Indonesia (PWI) sejak 22 Mei 1995. Edy juga diketahui bergabung sebagai penulis di Kompasiana sejak 2014.

Di kolom keterangan, Edy menyebut dirinya sebagai seorang jurnalis, media trainer, dan konsultan/praktisi PR. Di laman tersebut Edy kerap melontarkan kritikannya terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.

Ia kemudian mulai merintis kanal YouTube “Bang Edy Channel” sejak 2015. Selain dikenal sebagai seorang wartawan, Edy ternyata menjabat sebagai Sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).

Pada Pemilihan Legislatif 2019, Edy Mulyadi sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia mengikuti pemilihan sebagai caleg DPR RI di Dapil Jakarta 3 yang mencakup Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kep. Seribu.

(ERA)