Profil Greysia Polii, Hampir Pensiun hingga Raih Emas di Olimpiade Tokyo 2020

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 Agustus 2021 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selebrasi ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu usai mengalahkan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan pada pertandingan final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Leonhard Foeger/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu usai mengalahkan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan pada pertandingan final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Leonhard Foeger/REUTERS
ADVERTISEMENT
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mengukir sejarah bagi dunia bulu tangkis Indonesia. Pasangan ganda putri tersebut sukses meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan pasangan Tiongkok Chen Qing chen/Jia Yi Fan dua gim langsung 21-19 dan 21-15, Senin (2/8).
ADVERTISEMENT
Tercatat, Greysia/Apriyani adalah ganda putri pertama Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade. Sebelumnya, hasil terbaik tim ganda putri Indonesia di ajang olahraga paling bergengsi tersebut hanya mencapai perempat final.
Tak hanya itu, dengan kemenangannya, pasangan yang dijuluki GreyAp itu berhasil mempersembahkan emas pertama bagi bangsa Indonesia di Olimpiade tahun ini. Dengan ini, Indonesia sudah mengoleksi total empat medali, yakni satu emas, satu perak, dan dua perunggu.
Kesuksesan Indonesia kali ini tentu menjadi momen membanggakan bagi Greysia/Apriyani. Namun, kemenangan ini terasa begitu spesial bagi Greysia Polii yang sempat didiskualifikasi pada Olimpiade London 2012 dan gagal menembus perempat final pada Olimpiade Rio 2016 lalu. Bagi yang penasaran dengan sosok Greysia Polii dan perjalanan hidupnya, simak profilnya berikut ini.
ADVERTISEMENT

Awal Karier Greysia Polii

Greysia Polii Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Greysia Polii, sering disapa Greys atau Gel, lahir di Jakarta, 11 Agustus 1987. Pada nomor ganda putri, ia biasa berpasangan dengan Jo Novita di berbagai ajang. Ia lalu bergabung di tim Piala Uber Indonesia sejak tahun 2004. Sejak itu, nama Greysia Polii mulai diperhitungkan sebagai salah satu pebulu tangkis terbaik Indonesia.
Pada pertengahan 2008, ia dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari karena usia Jo Novita yang tidak lagi lagi. Bersama Nitya, Greysia berjuang mengikuti berbagai kejuaraan. Namun sayang, Greysia dan Nitya belum bisa menunjukkan prestasi yang maksimal.
Hingga akhirnya pada turnamen Singapura Terbuka tahun 2009, pasangan Greysia/Nitya berhasil lolos ke final setelah mengalahkan ganda putri nomor 9 dunia Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark).
ADVERTISEMENT
Sejak kemenangan itu, Indonesia akhirnya bisa memiliki ganda putri kelas dunia setelah berakhirnya era ganda putri Vita Marissa/Liliyana Natsir, mendampingi Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari.

Tragedi Olimpiade London 2012

Perjalanan karier Greysia Polii sebagai atlet tentu dihiasi dengan jatuh bangun. Salah satu momen paling terpuruk baginya adalah saat Olimpiade London 2012. Kala itu, Greys yang berpasangan dengan Meiliana Jauhari didiskualifikasi dari perhelatan olahraga terbesar tersebut.
Greysia/Meiliana dianggap melanggar kode etik karena sengaja mengalah di babak Grup C saat menghadapi pasangan ganda putri Korea Selatan Ha Jung Eun/Kim Min Jung. Mereka diduga sengaja melakukannya agar terhindar dari pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang (China) di babak perempat final.
Akibatnya, Greysia Polii dan Meiliana Jauhari pun didiskualifikasi BWF dan tidak dapat bertanding lagi di Olimpiade London 2012. Selain Indonesia, atlet asal China, Wang Xiaoli/Yu Yang, serta atlet Korea Selatan Ha Jung Eun/Kim Min Jung dan Kim Ha Na/Jung Kyung Eun juga didiskualifikasi.
ADVERTISEMENT

Hampir Pensiun, Bertemu Apriyani Rahayu, hingga Raih Emas Olimpiade 2020

Ganda Putri Indonesia Greysia Pollii (kiri) dan Apriyani Rahayu mencium medali emas yang berhasil mereka raih untuk nomor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Setelah gagal membawa nama Indonesia menembus babak grup Olimpiade London 2012, Greysia sempat memutuskan gantung raket karena cedera yang dialaminya. Namun, Greysia kembali mencoba peruntungannya di Olimpiade Rio 2016. Kali ini, ia kembali dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari.
Sayangnya, Greysia belum bisa membayar kegagalannya karena langkahnya harus terhenti di babak perempat final usai kalah atas wakil China, Tang Yuanting/Yu Yang di babak perempat final dengan skor 11-21 dan 14-21.
Greysia lagi-lagi diterpa masalah usai pasangannya, Nitya, memutuskan untuk pensiun karena mengalami cedera bahu yang cukup serius. Ia mulai dipasangkan dengan beberapa nama lainnya. Namun, belum ada yang bisa menyamai prestasi sebelum-sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Greysia pun kembali berniat untuk menyudahi kariernya di dunia bulu tangkis. Hingga akhirnya pada tahun 2017, ia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu yang terpaut usia 10 tahun lebih muda darinya.
Ternyata, usia bukan halangan. Siapa sangka, hadirnya Apriyani justru membakar semangat Greysia dan menjadi penyelamat kariernya. Bersama Apriyani, Greysia terus menuai prestasi gemilang dan sukses memenangi berbagai pertandingan.
Puncaknya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mengukir sejarah dengan meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dengan perjalanan yang sangat panjang. Sekali lagi, selamat Greysia Polii/Apriyani Rahayu!
(ADS)