Konten dari Pengguna

Profil Inggit Garnasih, Perempuan Hebat di Balik Perjuangan Soekarno

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 September 2020 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Inggit Garnasih, Perempuan Kuat Di Balik Perjuangan Soekarno
zoom-in-whitePerbesar
Inggit Garnasih, Perempuan Kuat Di Balik Perjuangan Soekarno
ADVERTISEMENT
Nama Inggit Garnasih secara umum hanya dikenal sebagai salah satu wanita dalam perjalanan cinta Ir Soekarno. Tidak banyak orang yang tahu tentang siapa sosok Inggit Garnasih sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Perempuan kelahiran Banjaran, Kabupaten Bandung, 17 Februari 1888 ini bernama asli Garnasih. Panggilan Inggit yang merujuk pada mata uang ringgit disandangnya karena sejak belia ia merupakan kembang desa.
Teman-temannya mengatakan jika mendapatkan senyuman dari Garnasih, rasanya bagaikan mendapatkan uang seringgit.

Kisah Cinta Inggit

Banyak lelaki terpesona oleh Inggit hingga akhirnya ia dipersunting oleh Nata Atmaja, seorang patih di Kantor Residen Priangan. Namun, pernikahan keduanya tidak bertahan lama.
Kemudian, Inggit menikah dengan Haji Sanusi pada 1916. Haji Sanusi adalah seorang pengusaha yang juga aktif di organisasi Sarekat Islam pimpinan H.O.S Tjokroaminoto.
Pertemuannya dengan Soekarno berawal ketika pemuda yang kelak menjadi presiden pertama Republik Indonesia tersebut tinggal di kediamannya untuk bersekolah di Technische Hoogeschool (sekarang Institut Teknologi Bandung).
ADVERTISEMENT
Selama tinggal di sana, Soekarno sering berdiskusi dengan Inggit. Benih-benih cinta pun muncul. Terlebih Haji Sanusi lebih sering berada di luar rumah karena kesibukannya.
Akhirnya Soekarno meminta izin kepada H. Sanoesi untuk melamar Inggit yang kemudian disetujuinya. Inggit menikah dengan Soekarno pada 1923. Saat itu usia Inggit lebih tua 12 tahun dari Soekarno.

Mendampingi Soekarno di Masa-masa Sulit

Inggit Garnasih, mantan istri Soekarno. Foto: Wikipedia
Inggit Garnasih merupakan saksi perjuangan Soekarno untuk kemerdekaan Indonesia. Saat Soekarno dijebloskan ke Penjara Banceuy, Bandung, Inggit-lah yang menjaga agar api Soekarno tetap membara.
Ketika menjenguk sang suami, Inggit kerap menyelipkan uang di dalam makanan yang dibawanya agar Soekarno bisa membujuk penjaga untuk membelikannya surat kabar. Ia juga menyeludupkan buku-buku ke dalam penjara.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Biografi Inggit Garnasih: Perempuan dalam Hidup Sukarno karya Reni Nuryanti (2007), Inggit berpuasa dahulu selama beberapa hari agar buku-buku yang ia bawa bisa diselipkan di perutnya dan tidak ketahuan penjaga.
Berkat Inggit, Soekarno mampu menulis pembelaan fenomenal berjudul “Indonesia Menggugat” yang dibacakan di depan hakim. Inggit terus menemani Soekarno ketika sang suami diasingkan ke Ende dan Bengkulu.

Tidak Ingin Dimadu

Di Bengkulu, Soekarno bertemu dengan Fatmawati. Mereka saling jatuh cinta. Kala itu, Soekarno tidak ingin menceraikan Inggit yang telah menemaninya selama 20 tahun.
"Aku tidak bermaksud menyingkirkanmu. Merupakan keinginanku untuk menetapkanmu dalam kedudukan paling atas dan engkau tetap sebagai istri yang pertama,” ucap Sukarno pada Cindy Adams dalam wawancara tahun 1965.
ADVERTISEMENT
Namun, Inggit tidak ingin dimadu. Sukarno dan Inggit akhirnya resmi berpisah pada pertengahan 1943.
Inggit Garnasih wafat pada 13 April 1984 di usia 96 tahun.
(ERA)