Konten dari Pengguna

Profil John Kei, Bos Geng yang Bercita-cita Jadi Intelijen

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 Juni 2020 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
John Refra alias John Kei. Foto: Antara/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
John Refra alias John Kei. Foto: Antara/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Nama John Kei kembali menjadi perbincangan publik. Pria bernama asli John Refra Kei ini kembali diciduk polisi pada Minggu (21/6), tepat enam bulan setelah ia dibebaskan secara bersyarat pada Desember 2019. Kali ini, ia ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap anggota kelompok Nus Kei, orang yang masih memiliki hubungan kerabat dengannya.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, John Kei dikenal luas sebagai ketua geng preman yang ditakuti. John Kei bersama kelompoknya telah terlibat berbagai aksi kejahatan. Ia bahkan mendapat julukan “The Godfather of Jakarta”, merujuk pada novel Godfather karya Mario Puzo yang menceritakan tentang geng mafia. Lalu, siapa sebenarnya sosok John Kei?

Berasal dari Maluku

Pria kelahiran 10 September 1969 ini berasal dari Maluku. Kata “Kei” di belakang namanya merujuk pada kampung kelahirannya, yaitu Pulau Kei, Maluku Tenggara.
John Kei pernah dikeluarkan dari sekolah ketika SMA, kemudian hijrah ke Surabaya. Selama di Surabaya, John Kei menggelandang dan ditolong untuk membantu Hamba Allah di sebuah gereja. Ia kemudian merantau ke Jakarta pada tahun 1990.
ADVERTISEMENT

Bercita-cita Menjadi Intel

Siapa sangka, John Kei ternyata memiliki cita-cita untuk bergabung dengan institusi militer, tepatnya menjadi intelijen. Sayang, keinginannya tersebut tidak tercapai. Kecintaannya pada dunia militer tercermin pada anak-anaknya.
Salah satu putra John Kei dinamai Mossad, nama kelompok pasukan intelijen Israel. Anak lainnya juga dipanggil Rambo, simbol ketangguhan yang terinspirasi dari karakter Rambo di film.

Mendirikan Organisasi AMKEI (Angkatan Muda Kei)

Pada tahun 2000, John Kei mendirikan sebuah organisasi bernama AMKEI (Angkatan Muda Kei). Melalui organisasi ini, John memulai bisnisnya sebagai debt collector dan menawarkan jasa pengamanan.
Kabarnya, kelompok John Kei memiliki banyak pendukung dan mempunyai koneksi dengan sejumlah pejabat dan bos-bos dunia malam. Kelompok John Kei tidak jarang terlibat perkelahian hingga berujung pada kematian.
ADVERTISEMENT

Terlibat Kasus Kekerasan Hingga Pembunuhan

John Kei pernah mengaku bahwa ia sudah membunuh orang sejak usia 22 tahun. Namun, ia juga menegaskan bahwa ia tidak akan melukai orang lain apabila orang tersebut tidak 'menyenggol' dirinya.
Selama hidupnya, John Kei berulang kali berurusan dengan hukum. Pada 2004, ia diduga terlibat dalam pembunuhan seorang tokoh pemuda Maluku di Jakarta, Basri Jala Sangaji. Namun, John Kei tidak terbukti terlibat dalam pembunuh tersebut.
Pada Agustus 2008, ia bersama adiknya Tito Kei dijebloskan ke penjara karena kasus penganiayaan terhadap dua pemuda di Surabaya. Kasus yang paling dikenal adalah ketika ia terlibat pembunuhan bos Sanex Steel, Tan Harry Tantono. pada 2012.
Berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 723K/PID/2013, John Kei divonis 16 tahun penjara dalam kasus pembunuhan berencana. Ia kemudian mendapat total remisi 36 bulan 30 hari dan bebas pada 31 Maret 2025. Setelah memenuhi persyaratan, John Kei kemudian mendapatkan bebas bersyarat pada 26 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Kini, enam bulan setelah menghirup udara segar, John Kei ditangkap polisi untuk yang kesekian kali dan dijadikan tersangka dalam kasus pembunuhan.
(ERA)
***
Saksikan video menarik di bawah ini: