Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Profil Ki Manteb Sudarsono yang Meninggal Dunia Usai Terpapar Covid-19
2 Juli 2021 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:53 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari Ki Manteb Soedharsono , dalang kondang wayang kulit asal Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Beliau menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (2/7) pukul 10.00 WIB di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Kabar meninggalnya Ki Manteb Sudarsono dikonfirmasi oleh rekannya, Sugeng Nugroho. "Ya benar dalang Ki Manteb tutup usia," ujar salah seorang rekannya, Sugeng Nugroho, Jumat (2/7).
Mengutip kumparanNEWS, Ki Manteb Sudarsono meninggal dunia karena covid-19 yang disertai komorbid. Ia akan dimakamkan sesuai protokol covid-19 di pemakaman keluarga Dusun Sekitaran, Desa Doplang, Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Sebelum meninggal dunia punya penyakit paru-paru juga. Pemakaman dilakukan sesuai SOP protokol kesehatan pasien COVID-19," kata Sugeng Nugroho, rekan Ki Manteb.
Kiprah Ki Mantab Sudarsono di dunia seni dalang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Ia sudah mendalang sejak kecil. Berkat kepiawaiannya dalam memainkan wayang, Ki Manteb dijuluki sebagai Dalang Setan.
Untuk mengenang sosoknya, simak profil Ki Manteb Sudarsono berikut ini.
Profil Ki Manteb Sudarsono
Ki Manteb Sudarsono lahir pada 31 Agustus 1948 di Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia. Ia merupakan putra dari seorang dalang yang bernama Ki Hardjo Brahim. Sebagai putra pertama, Ki Manteb mendapat didikan keras dari sang ayah agar mampu menjadi dalang yang andal.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, sang ibu yang bekerja sebagai penabuh gamelan lebih suka jika Ki Manteb Sudarsono memiliki pekerjaan sampingan. Karenanya, ia disekolahkan di STM Manahan, Solo. Namun Manteb memutuskan untuk berhenti sekolah guna mendalami karier mendalang.
Ki Manteb Sudarsono berusaha menekuni bidangnya dengan serius, ia bahkan belajar kepada dalang senior. Di antaranya dalang legendaris Ki Narto Sabdo dan Ki Sudarman Gondodarsono.
Seni menggerakkan wayang menjadi bidang yang ditekuni Ki Manteb secara spesifik. Ia menerapkan aksi kungfu yang disaksikan lewat film Bruce Lee dan Jackie Chan dalam pedalangannya. Tidak hanya itu, beliau juga membawa alat musik modern ke atas pentas sebagai bentuk inovasi.
Inovasi Ki Manteb di bidang seni dalang tidak terbatas pada alat musik saja. Dia juga menciptakan adegan flashback yang sebelumnya hanya dimuat dalam dunia film dan sastra. Selain itu, Ki Manteb Sudarsono juga belajar membuat wayang sendiri.
ADVERTISEMENT
Pada 1987, kerja keras Ki Manteb membuahkan hasil. Namanya kian populer usai menggelar pertunjukan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Kota Jakarta. Pada era 90-an, nama Ki Manteb Sudarsono semakin melejit hingga melebihi Ki Anom Suroto yang sudah menjadi kakak angkatnya.
Pada 2004, Ki Manteb Sudarsono mencatat rekor MURI dengan mendalang selama 24 jam penuh dengan lakon Barataudha di RRI Semarang. Hebatnya, pria kelahiran 1948 ini tetap merasa prima usai mendalang tanpa henti.
Kemudian pada 5 Januari 2013, Ki Manteb Sudarsono didaulat oleh Dahlan Iskan yang menjabat sebagai Menteri Negara BUMN untuk melakukan prosesi tolak bala bagi mobil listrik Tucuxi. Sayangnya, mobil itu mengalami kecelakaan namun Dahlan Iskan berhasil selamat.
ADVERTISEMENT
Jumat (2/7), dunia seni Tanah Air kehilangan sosok Ki Manteb Sudarsono. Meski begitu, beliau akan terus dikenang sebagai pelopor seni dalang di Indonesia.
(GTT)