news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Profil Lia Eden, Pendiri Sekte Kerajaan Tuhan yang Mengaku Sebagai Mesias

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 April 2021 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lia Eden Foto: Instagram/tolololpedia_
zoom-in-whitePerbesar
Lia Eden Foto: Instagram/tolololpedia_
ADVERTISEMENT
Lia Eden, pemimpin sekte Tahta Suci Kerajaan Tuhan meninggal dunia pada Jumat (9/4). Ia mengembuskan napas terakhir di usia 73 tahun. Kabar duka ini disampaikan akun Instagram Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman).
ADVERTISEMENT
"Lia Eden yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat lalu (9/4)”, demikian keterangan Instagram Kabar Sejuk.
Selama ini Lia Eden dikenal sebagai sosok yang kontroversial karena pernah beberapa kali terjerat kasus penodaan agama. Ia mengaku sebagai titisan Bunda Maria yang ditugaskan malaikat Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi. Siapa Lia Eden sebenarnya? Simak profil lengkapnya berikut ini:

Profil Lia Eden

Lia Aminnuddin atau Lia Eden (tengah) berdoa untuk KPK di halaman gedung KPK, Jakarta. Foto: Rosa Panggabean/Antara Foto
Lia Aminuddin alias Lia Eden lahir di Jakarta, pada 21 Agustus 1947. Namanya mulai dikenal publik setelah mengaku mendapat bimbingan dari Malaikat Jibril sejak 1997.
Selain menganggap dirinya sebagai penyebar wahyu Tuhan dengan perantara Jibril, Lia juga menyebut dirinya sendiri sebagai Mesias yang lahir ke dunia untuk membawa keamanan dan keadilan sebelum hari kiamat.
ADVERTISEMENT
Lia kembali membuat publik geleng-geleng kepala setelah mengklaim dirinya adalah reinkarnasi Bunda Maria, sedangkan anaknya yang bernama Ahmad adalah reinkarnasi Isa.
Menariknya meskipun pemahaman Lia tampak tidak masuk akal, ternyata ia berhasil mendapat kurang lebih 100 penganut pada awal penyebaran ajarannya. Tak tanggung-tanggung, pengikutnya terdiri dari budayawan, artis, hingga pelajar. Mereka disebut sebagai pengikut Salamullah.
Pada 1997, Majelis Ulama Indonesia (MUI), melarang perkumpulan tersebut karena menilai ajaran yang dibawa telah menyelewengkan ajaran Islam. Kelompok Salamullah ini kemudian berganti nama menjadi Kaum Eden yang menganut kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar.
Pada 2016 Lia Eden harus berurusan dengan pihak berwajib. Dalam dakwaan yang dibacakan oleh Tim Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Lia dituduh membakar anak berumur 9 tahun yang menjadi pengikutnya dengan alasan penyucian untuk menghilangkan sifat buruk dalam diri seseorang.
ADVERTISEMENT
Ia juga didakwa dengan pasal penodaan agama karena menyebut pengikutnya, Abdul Rachmad sebagai reinkarnasi Nabi Muhammad.
Pada 2015, Lia bersama beberapa pengikutnya mendatangi Gedung KPK dengan tujuan membantu memberantas korupsi melalui doa dan wahyu yang disampaikan “Tuhan” kepadanya.
“Wahyu ini diturunkan tadi siang. Kami langsung mencatatnya di atas selembar kertas putih,” ujar Lia saat itu dikutip dari kumparanNEWS.
(ERA)