Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Profil Mbah Kung, Kakek Sugiono Indonesia yang Wafat di Usia 70 Tahun
29 Desember 2020 16:44 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hamid Hendrawan atau yang dikenal dengan panggilan Mbah Kung mengembuskan napas terakhirnya hari ini, Selasa (29/12). Pria asal Jepara ini sempat dirawat di rumah sakit karena penyakit paru-paru sebelum akhirnya meninggal pada usia 70 tahun.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang mungkin masih asing asing dengan sosok Mbah Kung. Beberapa bulan lalu ia sempat viral setelah mengunggah berbagai foto dan video mesra bersama gadis-gadis muda di media sosialnya.
Mbah Kung juga mengaku memiliki tiga isteri. Karena itulah ia mendapat julukan “Kakek Sugiono Indonesia”. Kakek Sugiono sendiri merupakan bintang film dewasa asal Jepang.
Tujuan Mbah Kung membuat video dan foto-foto mesra semata-mata adalah hanya untuk menghibur warganet. Namun ia tidak bisa memungkiri bahwa hal tersebut memicu pro kontra.
Dalam vlog yang diunggah oleh Selagood TV, Mbah Kung mengatakan tidak ambil pusing dengan komentar negatif yang diterimanya.
“Jarene wong lak dihina, dinyek, dibicarakan iku dusone berkurang. Yowes aku manut ae. Di enyek nambah seneng dusoku berkurang ngunu” (Katanya jika seseorang dihina, dosanya berkurang. Yaudah saya nurut saja. Dihina tambah senang karena dosa saya berkurang).
ADVERTISEMENT
Pria yang identik dengan kumis tipis dan gaya yang terkesan “bodo amat” ini juga sering diundang di klub malam. Terkadang ia diminta untuk menyanyi atau sekadar berbagi cerita. Mbah Kung memang sangat terbuka dan sering menyelipkan candaan dan wejangan ketika berbicara.
Salah satu pesan yang beberapa kali ia sampaikan adalah pentingnya berbuat baik. Dalam sebuah video yang Mbah Kung unggah, ia berpesan: “Sekarang kenyataan yang penting orang dalam beragama, orang dalam hidup bersama itu yang penting tidak saling menyakiti, kalau bisa saling tolong menolong dalam kebaikan. Saling menguntungkan”, ucapnya.
(ERA)