Konten dari Pengguna

Profil Nasida Ria, Grup Qasidah Asal Semarang yang Tampil di Jerman

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 Juni 2022 16:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyanyi Nasida Ria Semarang. Foto: Instagram/ @nasidariasemarang
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Nasida Ria Semarang. Foto: Instagram/ @nasidariasemarang
ADVERTISEMENT
Nasida Ria berkesempatan tampil di Opening Week Music Program Documenta Fifteen, Kassel, Jerman pada Sabtu (18/6/2022). Grup qasidah asal Indonesia ini tampil sebagai band pembuka dalam konser tersebut.
ADVERTISEMENT
Terlihat dalam unggahan Instagram @nasidariasemarang, mereka menyanyikan beberapa lagu hits seperti Kota Santri, Bom Nuklir, Dunia dalam Berita, dan Perdamaian. Tidak hanya penonton Indonesia, beberapa penonton Jerman juga terlihat turut menikmati alunan musiknya.
Di konser tersebut, Nasida Ria tampil bersama musisi lain seperti Rizan Said, Oomleo Berkaraoke, dan Dangerdope. Penampilan Nasida Ria di kancah internasional menuai banyak pujian dari netizen dan penikmat musik Indonesia.
Ini menjadi prestasi baru bagi Nasida Ria yang sudah melegendaris sejak tahun 90-an. Bagi yang belum mengenalnya, berikut Profil Nasida Ria selengkapnya yang menarik untuk Anda simak.

Profil Nasida Ria

Nasida Ria dibentuk pada tahun 1975 oleh pemuka agama asal Semarang bernama HM Zain. Saat itu, beliau mengajak 9 santrinya untuk membentuk sebuah grup qasidah yang beranggotakan perempuan.
Penyanyi Nasida Ria Semarang. Foto: Instagram/ @nasidariasemarang
Tiga album pertama Nasida Ria berisikan lagu-lagu berbahasa Arab yang kental dengan musik gambus. Kala itu, Nasida Ria masih memakai rebana dan belum menggunakan alat-alat musik modern.
ADVERTISEMENT
Di awal kemunculannya, grup musik religi ini tidak banyak diminati karena lagu-lagunya dinilai kurang relevan. HM Zain kemudian mendapatkan saran dari Kyai Ahmad Buchori Masruri untuk mengubah lirik lagu ke dalam bahasa Indonesia.
Atas saran tersebut, HM Zain pun berhasil mengenalkan lagu-lagu Nasida Ria kepada seluruh pecinta musik Nusantara. Beliau menyelipkan pesan moral dan dakwah Islam dalam lagu-lagu tersebut.
Singkat cerita, Nasida Ria mulai memiliki banyak penggemar. Pada akhirnya grup musik religi ini mendapat kesempatan masuk dapur rekaman, setelah HM Zain menerima tawaran dari Ira Puspita Record untuk membuat album musik.
Nasida Ria pun mulai mengadakan tur konser di beberapa wilayah di Indonesia. Lagu-lagunya banyak diperdengarkan di televisi dan radio Nasional.
Penyanyi Nasida Ria Semarang. Foto: Instagram/ @nasidariasemarang
Seiring berjalannya waktu, HM Zain melakukan beberapa inovasi untuk mempertahankan pamor Nasida Ria di blantika musik Nusantara. Beliau mengganti alat musik menjadi lebih modern dan menciptakan beberapa lagu yang relevan dengan kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Lagu-lagu legendaris seperti Perdamaian, Kota Santri, Ibu, Anakku, Jilbab Putih, Bom Nuklir, dan Tahun 200 lahir. Berkat kepopulerannya, lagu tersebut berhasil dinyanyikan di beberapa negara seperti Malaysia dan Jerman.
Kini, Nasida Ria genap berusia 47 tahun. Selama perjalannya, grup qasidah asal Semarang tersebut telah berhasil meraih berbagai prestasi yang membanggakan.
Kunjungan Nasida Ria ke Jerman bukanlah yang pertama kali. Ternyata, Nasida Ria pernah tampil dua kali dalam konser di Jerman, tepatnya di acara Die Garten des Islam dan Festival Heimatklange pada tahun 1996.
(MSD)