Profil Nurcholish Madjid atau Cak Nur yang Lahir 17 Maret 1939

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
17 Maret 2021 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nurcholish Madjid (almarhum). (foto: dok ngopibareng.id) Ngopibareng.id
zoom-in-whitePerbesar
Nurcholish Madjid (almarhum). (foto: dok ngopibareng.id) Ngopibareng.id
ADVERTISEMENT
Nurcholish Madjid alias Cak Nur merupakan cendekiawan Muslim ternama di Tanah Air. Beliau dikenal sebagai tokoh pembaharuan pemikiran Islam yang menyampaikan gagasan tentang sekularisasi dan pluralisme.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Nurcholish Madjid memang kerap mengemukakan sejumlah gagasan terkait keislaman. Meski sempat menuai kontroversi, pemikiran beliau akhirnya berhasil mengembangkan ajaran Islam moderat.
Cak Nur wafat pada 2005 silam. Untuk mengenang sosoknya, mari simak profil Nurcholish Madjid di bawah ini.

Profil Nurcholish Madjid

Nurcholish Madjid (almarhum) Foto: nurcholismadjid.org
Nurcholish Madjid alias Cak Nur lahir pada 17 Maret 1939 di Jombang, Jawa Timur. Ia berasal dari keluarga kiai terpandang di Dusun Mojoanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Beliau merupakan putra dari pasangan KH Abdul Madjid, pendukung Masyumi, dan Fatonah yang merupakan putri Kiai Adbullah Sadjad dari Kediri.
Cak Nur mengenyam pendidikan S1 dan S2 di IAIN Jakarta. Selama berkuliah, ia menjabat sebagai Ketua Umum di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kemudian, beliau melanjutkan studi doktoral di Universitas Chicago, Amerika Serikat hingga 1984.
ADVERTISEMENT
Ketika berada di Negeri Paman Sam, Cak Nur mendapat kesempatan untuk memandang kondisi Islam secara global. Hal itu pun mendorongnya untuk membuat Nilai Dasar Perjuangan HMI yang kini menjadi buku pegangan ideologis HMI.
Usai menuntaskan studi, Nurcholish Madjid mengajar di IAIN Syarif Hidayatullah. Ia juga bekarier sebagai Peneliti Senior di LIPI, Guru Besar Besar Fakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, dan Rektor Universitas Paramadina.
Pada 1987, Nurcholish Madjid memulai kariernya di dunia politik. Ia sempat menduduki beberapa jabatan seperti Anggota MPR-RI, Anggota Dewan Pers Nasional, Ketua Yayasan Paramadina, Anggota Komnas Ham, dan lainnya.
Di samping karier sebagai politikus, Nurcholish Madjid kerap mengutarakan gagasannya tentang keislaman. Salah satu gagasan yang paling terkenal adalah slogan "Islam Yes, Partai Islam No?" yang menuai banyak kontroversi.
ADVERTISEMENT
Pada 1986, Cak Nur dan teman-temannya mendirikan Yayasan Wakaf Paramadina. Melalui yayasan tersebut, ia semakin aktif menyampaikan pemikirannya hingga berhasil menebarkan ajaran Islam moderat.
Pemikiran cerdas Cak Nur tidak hanya mengembangkan Islam moderat, namun juga membantu pemerintahan Indonesia ketika krisis 1998. Kala itu, beliau menyarankan Presiden Soeharto untuk mengundurkan diri guna menghindari gejolak politik yang lebih besar.
Pada 2005, Nurcholish Madjid meninggal dunia akibat penyakit sirosis hati. Meski merupakan warga sipil, ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata karena jasanya yang besar pada negara.
(GTT)