Profil Ruslan Buton, Pecatan TNI AD yang Ditangkap Densus88

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 Mei 2020 15:52 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ruslan Buton.
zoom-in-whitePerbesar
Ruslan Buton.
ADVERTISEMENT
Ruslan Buton menjadi perbincangan hangat warganet. Tagar #SaveRuslanButon ramai digunakan di Twitter. Hal ini disebabkan karena eks tentara tersebut diringkus oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara dan Tim Densus 88 Mabes Polri pada Kamis (28/5).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ruslan yang merupakan mantan tentara Angkatan Darat ini membuat rekaman suara yang meminta Presiden Jokowi mundur. Dalam rekaman tersebut, Ruslan mengemukakan pendapatnya bahwa kebijakan Jokowi tidak pro rakyat dan menyebut akan ada revolusi jika presiden tidak mundur.
Menanggapi hal ini, warganet yang menggunakan tagar #SaveRuslanButon umumnya memuji Ruslan Buton sebagai seorang patriot dan menyayangkan panangkapannya.
Siapakah sebenarnya sosok Ruslan Buton? Berikut profil Ruslan Buton yang berhasil kami rangkum:

Dipecat Dari TNI Angkatan Darat Karena Terlibat Pembunuhan

Pria kelahiran 4 Juli 1975 ini merupakan mantan tentara. Pangkat terakhirnya adalah Kapten Infanteri di TNI AD.
Namun, saat menjabat sebagai Komandan Kompi sekaligus Komandan Pos Satgas SSK III Yonif RK 732/Banau pada 2017 lalu, ia terbukti sebagai salah satu dari 10 pelaku yang diduga membunuh La Gode, seorang petani cengkeh pencuri singkong parut 5 kilogram seharga Rp 20 ribu.
ADVERTISEMENT
La Gode kemudian ditahan di Pos Satuan Tugas Daerah Rawan. Saat itulah Ruslan dan kawan-kawan diduga melakukan penganiayaan yang menghilangkan nyawa La Gode.
Oleh Oditur Militer Ambon, Ruslan dijatuhi hukuman penjara 1 tahun 10 bulan dan dipecat dari TNI AD.

Membentuk Serdadu Eks Trimatra Nusantara

Setelah bebas pada tahun 2019 Ruslan Buton kemudian membentuk kelompok mantan prajurit TNI dari 3 matra, yaitu Darat, Laut dan Udara yang disebut Serdadu Eks Trimatra Nusantara.
Ia lantas menyebut dirinya sebagai Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara. Yayasan ini lahir dari ide para mantan tentara untuk melanjutkan perjuangan mereka membela Ibu Pertiwi. Kelompok ini secara resmi dideklarasikan pada 25 januari lalu.
ADVERTISEMENT

Sampaikan Surat Terbuka yang Meminta Jokowi Mundur

Pada 18 Mei, Ruslan Buton membuat sebuah video yang berisi rekaman suara. Dalam rekaman tersebut, Ruslan diduga menyampaikan ujaran kebencian yang menyebut bahwa Jokowi tidak pro rakyat. Ia juga menyampaikan jika sang Presiden tidak mundur, maka akan muncul gelombang revolusi dari masyarakat.
Bahkan Ruslan menyebut kemungkinan adanya pertumpahan darah. Ia mendistribusikan video tersebut di grup WhatsApp Serdadu Eks Trimatra.
(ERA)