Profil Sylvia Kartika Putri, Paskibraka Nasional Eks Pembawa Baki Cadangan 2019

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2020 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sylvia Kartika Putri. Foto: medanbisnisdaily
zoom-in-whitePerbesar
Sylvia Kartika Putri. Foto: medanbisnisdaily
ADVERTISEMENT
Kabar bahagia menghampiri salah satu eks Pembawa Baki Cadangan 2019, Sylvia Kartika Putri. Perempuan kelahiran 19 Agustus 2003 ini kembali terpilih menjadi anggota Paskibraka Nasional 2020 bersama tujuh rekan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kepastian tersebut ia dapat pada 23 Juli 2020. Saat mendapat kabar ini, pelatihnya menyuruh Sylvia untuk tidak memberitahu siapapun terlebih dahulu.
Memang, pengibaran bendera dalam upacara HUT RI tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, setiap tahun akan dilaksanakan pemilihan 68 putra-putri terbaik untuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Namun, karena pandemi Covid-19, seleksi tersebut ditiadakan.
Paskibraka Nasional 17 Agustus nanti hanya terdiri dari delapan orang. Mereka adalah paskibraka cadangan pada 2019 yang tentunya dipilih kembali melalui berbagai penilaian. Salah satunya adalah Sylvia, siswa asal Sumatera Utara.
Sylvia merupakan anak sulung dari Serda TNI Tarsiman dan Tuty Chairi. Tahun lalu, ia menjadi Pembawa Baki Cadangan dari Tim Merah. Pada upacara tahun lalu, Sylvia berada tepat di belakang Sang Pembawa Baki, El Mutafaqqiah Putri Achzaabi, paskibraka asal Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Menurut orang terdekatnya, Sylvia merupakan sosok yang yang pintar dan aktif berorganisasi. Ia sangat gigih dalam menggapai cita-citanya. Anak sulung dari tiga bersaudara ini telah menekuni Paskibraka sejak SMA. Sylvia hobi bermain voli dan bercita-cita ingin menjadi Polwan.
Tahun ini, ia optimis akan menjadi pembawa baki karena hanya ada tiga perempuan dari delapan orang yang bertugas. Posisi pembawa baki pun ditentukan pada detik-detik sebelum upacara.
(FEP)