Proses Fertilisasi Sebagai Tahap Pembuahan pada Manusia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
4 Februari 2021 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses fertilisasi. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses fertilisasi. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam program kehamilan, ada sebuah proses yang akan menentukan peluang mendapatkan keturunan. Proses itu dikenal dengan fertilisasi atau bersatunya sel telur dan sel sperma sehingga membentuk zigot, lalu menjadi embrio sebagai cikal bakal janin.
ADVERTISEMENT
Fertilisasi juga disebut dengan pembuahan dan termasuk ke dalam salah satu proses reproduksi manusia. Umumnya, dokter menghitung proses ini dimulai dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
Itu karena tanggal yang tepat setelah proses fertilisasi sulit untuk diketahui. HPHT dapat mudah diingat dan biasanya terjadi dalam 2 minggu setelah hari pertama periode menstruasi terbaru.

Proses Fertilisasi Manusia

Proses fertilisasi atau pembuahan merupakan proses yang sangat kompleks. Meski begitu, secara garis besar ada empat tahapan konsepsi dalam proses fertilisasi, yaitu.
Ilustrasi proses fertilisasi. Foto: Shutterstock
1. Sel Sperma yang Masuk Melalui Vagina
Sel sperma yang masuk melalui vagina tidak secara otomatis langsung terjadi proses pembuahan. Itu harus melewati proses adaptasi yang dinamakan kapasitasi.
Dalam hal ini, awalnya sperma akan mengalami peningkatan ion kalsium yang menyebabkan ekornya bergerak secara aktif. Kemudian ketika mendekati sel telur, sperma dapat mengikatnya karena telah terlepas dari antigen permukaannya.
ADVERTISEMENT
2. Bertemunya Sel Telur dan Sel Sperma
Jika tidak dibuahi oleh sel sperma karena memiliki zona pellucida (lapisan pembungkus) yang terlalu tebal, maka sel telur akan pindah ke dinding rahim dan hancur. Hal ini membuat tidak terjadinya proses pembuahan dalam sel telur yang menghasilkan benih janin.
Sedangkan sel sperma yang berhasil menembus saluran tuba falopi dan menggali dalam sel telur dapat membuat terjadinya sebuah pembuahan. Umumnya untuk menuju rahim, sel sperma berjalan kurang lebih 18 cm.
Selain itu, diketahui bahwa sperma memiliki kecepatan berenang 2,5 cm setiap 15 menit untuk mencapai sel telur. Biasanya, paling cepat waktu yang ditempuh adalah 45 menit.
Perkembangan Janin yang Normal di Usia 5 Bulan Foto: Shutterstock
3. Bersatu Sel Telur dan Sel Sperma
ADVERTISEMENT
Dalam prosesnya untuk membuahi sel telur, sperma membutuhkan fertilis yang berfungsi meleburkan kedua membran tersebut. Tujuannya agar sel sperma masuk ke dalam sel telur dalam tuba falopi.
Selama proses pembuahan terjadi, sel sperma melepas ekornya dan bagian lainnya melakukan pembelahan sel telur hingga terjadinya proses pembuahan.
Proses pembuahan sel telur memakan waktu 24 jam. Setelah terjadi pembuahan, sel telur membutuhkan waktu membutuhkan waktu 3-4 hari untuk sampai ke rahim.
Selain itu, seiring dengan pindahnya sel telur dari tuba falopi ke rahim dan mulai berimplantasi, cenderung menimbulkan gejala. Gejala tersebut bisa berupa bercak darah. Namun, tidak semua wanita mengalaminya.
4. Aktivasi
Tahapan akhir dari proses pembuahan adalah aktivasi atau memantau respons sel telur terhadap aktivitas pembuahan yang dilakukan sel sperma. Respons pertama umumnya sel telur mencegah terjadinya pembuahan oleh banyak sel sperma atau disebut polispermi.
ADVERTISEMENT
Dalam masa pembuahan selama 24 jam, sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan akan berkembang menjadi embrio. Embrio ini pindah menuju dinding rahim dari tuba falopi dan menempel dalam waktu 5-10 hari setelah pembuahan.
Zigot akan berkembang menjadi embrio yang kemudian berubah menjadi fetus atau janin. Proses ini dimulai ketika kehamilan menginjak usia 9 minggu hingga janin tersebut dilahirkan ke dunia.
(HDP)