Konten dari Pengguna

Proses Pembuatan Keramik dan Teknik Pembentukannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
23 Juli 2021 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses pembuatan keramik. Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses pembuatan keramik. Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
Keramik adalah salah satu kerajinan tangan yang menggunakan tanah liat sebagai bahannya. Prosesnya melalui pembakaran dengan suhu minimal 700 derajat celsius. Hasil kerajinan keramik biasa dijadikan sebagai hiasan seperti vas bunga, hiasan lampu, guci, pot bunga, piring hias, dan mug.
ADVERTISEMENT
Cara membuat keramik membutuhkan waktu yang cukup lama. Dibutuhkan kesabaran agar keramik yang dihasilkan memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan. Kurangnya rasa sabar justru akan membuat hasil kerajinan keramik tidak sesuai harapan.

Proses Pembuatan Keramik

Amir Khosim dalam buku Geografi kelas X menjelaskan soal bagaimana proses pembuatan keramik. Ada 6 tahapan pembuatan keramik yang harus dilewati, yaitu:
1. Pengolahan bahan
Tanah liat yang masih berupa bubuk harus diolah terlebih dahulu dengan cara disaring dalam kondisi basah. Maksudnya, ketika akan disaring, tanah dicampur dengan air agar debunya tidak beterbangan sekaligus membuat tanah liat lebih mudah dibentuk.
Kemudian, tanah dijemur selama satu sampai dua minggu hingga menjadi semakin liat. Agar tetap lembap dan liat saat dipakai, tanah harus disimpan di dalam plastik yang terlindung dari cahaya.
ADVERTISEMENT
2. Pembentukan keramik
Langkah selanjutnya adalah pembentukan tanah liat sesuai dengan kreativitas masing-masing. Dikutip dari buku Pend Seni Rupa SMP 1 (K-04) oleh Dedi Nurhadiat, ada empat teknik yang digunakan dalam pembentukan tanah liat, yaitu teknik lintingan, pijitan, butsir, dan putar.
Teknik lintingan adalah teknik yang digunakan dengan cara menyusun lintingan-lintingan kecil. Teknik pijitan adalah teknik yang digunakan dengan cara menyusun keratan lempengan bahan sesuai dengan rencana pembuat.
Teknik butsir adalah cara mengurangi sedikit-demi sedikit bahan menggunakan sudip hingga bahan terbentuk. Sedangkan teknik putar adalah teknik membuat keramik dengan menggunakan alat bernama kickwell/handwell. Teknik yang paling sering digunakan oleh para pengrajin keramik adalah teknik putar.
Ilustrasi proses pembuatan keramik. Sumber: Freepik.com
3. Pengeringan keramik
ADVERTISEMENT
Setelah dibentuk, keramik dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Jika keramik dirasa sudah kering, proses bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.
4. Pembakaran tahap pertama
Keramik akan dibakar hingga dua kali. Pada tahap pertama, keramik dibakar selama 9 jam pada suhu 900 derajat celsius. Setelah sampai pada suhu dan waktu tersebut, keramik tidak boleh langsung diambil. Sebab, keramik akan mengalami thermal shock (perubahan suhu yang drastis) dari oven yang panas menuju suhu ruangan.
Jika langsung dikeluarkan, keramik kemungkinan besar akan pecah dan oven bisa rusak. Oleh karena itu, keramik bisa didiamkan terlebih dahulu hingga oven mencapai suhu 0 derajat. Biasanya, untuk mencapai suhu tersebut, waktu yang dibutuhkan mencapai dua hari dua malam.
ADVERTISEMENT
5. Tahap Finishing
Pada tahap finishing, keramik bisa dihaluskan dan diwarnai sesuka hati. Alat yang digunakan untuk menghaluskan biasanya adalah ampelas.
6. Pembakaran kedua
Setelah keramik jadi sesuai dengan bentuk yang diinginkan, keramik dibakar kembali untuk membuatnya lebih kuat. Pembakaran kedua ini dilakukan pada suhu 1.220 derajat celsius selama 10 jam.
Setelah pembakaran kedua, keramik sudah siap untuk dijual, dijadikan hiasan, atau digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
(ULY)