Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Proses Penciptaan Manusia Menurut Ayat Alquran
17 Januari 2022 13:33 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada dua surat Alquran yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, yaitu surat Al Mu’min ayat 67-68 dan surat Al Mu’minun ayat 12-16.
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا ۚ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ هُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَإِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia.
ADVERTISEMENT
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ ثُمَّ اِنَّكُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ لَمَيِّتُوْنَ ۗ ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ تُبْعَثُوْنَ
Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.Kemudian setelah itu, sesungguhnya kamu pasti mati.Kemudian, sesungguhnya kamu akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari Kiamat.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Dalil Anfus Alquran dan Embriologi oleh Muhammad Izzauddin Taufiq, dari kedua surat di atas, proses penciptaan manusia terbagi atas dua tahapan yaitu primordial dan biologi.
Proses Penciptaan Manusia Menurut Alquran
Tahapan Primordial
Pada tahapan ini dijelaskan bahwa manusia diciptakan pertama kali dari saripati tanah dan diberikan ruh dengan bentuk yang sempurna. Fakta ini dijelaskan dalam surat Al Mu’minun ayat 14 ditemukan kata sulalah yang diartikan para ulama sebagai tanah. Itu tentunya dilakukan oleh Allah pada manusia pertama yaitu Nabi Adam.
Sedangkan penciptaan Hawa sebagai wanita pertama disebutkan dalam Alquran surat An Nisa ayat 1 yang artinya:
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut ditegaskan oleh Rasulullah dalam hadits riwayat Imam Bukhari. Rasulullah SAW bersabda, “Berilah nasihat yang baik kepada para wanita karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok.” Jadi, dapat disimpulkan bahwa Hawa diciptakan dari tulung rusuk Nabi Adam.
Tahapan Biologi
Tahapan ini menjelaskan proses penciptaan fisik manusia mulai dari air mani hingga menjadi janin dalam kandungan. Proses ini terdiri dari berbagai fase yaitu nutfah, alaqah, mudgah, tulang belulang, dan peniupan ruh. Berikut penjelasan singkat dari masing-masing fase tersebut:
Dalam tafsir Al Misbah, nutfah diartikan sebagai pancaran mani yang keluar dari alat kelamin pria dan mengandung ratusan juta benih yang dikenal sebagai sperma. Sebagaimana disebutkan dalam surat As-Sajdah ayat 9:
ADVERTISEMENT
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهٗ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍ ۚ
Artinya: kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).
Ibnu Juazi dalam kitab Zad Al Masir berpendapat alaqah artinya darah yang menggumpal dan kental yang menggantung pada dinding rahim. Secara harafiah, alaqah juga diartikan sebagai lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Mengutip buku Embriologi dalam Alquran oleh Kiptiyah dan Nurwakhidah, untuk menjadi segumpal darah diperlukan waktu 40 hari setelah bertemunya sperma dan sel telur.
Dari proses tersebut, menghasilkan sel tunggal yang dikenal sebagai zigot yang berkembang menjadi gumpalan daging. Zigot inilah yang melekat pada dinding rahim seperti akar kokoh yang menancap di tanah. Untuk tumbuh kembangnya, zigot mendapatkan zat penting dari tubuh ibu dengan menyerap sari-sarinya.
ADVERTISEMENT
Mudgah adalah segumpal daging atau tempat pembentukan janin. Fase ini dimulai kira-kira pada minggu keempat masa kehamilan.
Menurut Encyclopedia Americana, minggu keempat merupakan awal pembentukan anggota tubuh manusia mulai dari kepala, tubuh, hingga kaki, yang berasal dari segumpal daging menjadi tulang-tulang rawan.
Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan janin dalam rahim ibu sama persis sebagaimana yang disampaikan dalam Alquran. Di fase ini, embrio mengalami perubahan bentuk dari yang sebelumnya hanya segumpal daging sampai akhirnya berbalut kerangka atau tulang.
Para ahli embriologi berpendapat bahwa tulang dan otot terbentuk bersamaan. Didahului oleh tulang rawan embrio yang mengeras. Setelahnya, sel-sel otot di jaringan sekitar tulang dapat melindungi embrio tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut tafsir Ibnu Katsir, firman Allah dalam surat Al Muminun ayat 14 yang berbunyi, “Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain,” artinya Allah meniupkan ruh di dalam janin sehingga ia menjadi makhluk berbentuk lain yang mempunyai pendengaran, penglihatan, rasa, akal, dan juga gerakan.
Peniupan roh oleh Allah merupakan puncak dari segala proses penciptaan manusia. Sebab fase ini menandakan adanya sesuatu yang dianugerahkan kepada manusia yang menjadikannya berbeda dari makhluk ciptaan Allah lain-Nya.
(IPT)