Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Proses Terjadinya Banjir, Alamiah dan Non-Alamiah
18 November 2020 18:57 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Secara umum, banjir dapat diartikan sebagai kondisi di mana aliran air merendam daratan yang kering. Masalah ini umumnya disebabkan oleh banyaknya air yang turun dan kecilnya daya serap tanah.
Banjir dapat mendatangkan sejumlah kerugian untuk manusia ataupun lingkungan. Di antaranya adalah merusak infrastruktur, menimbulkan penyakit, hingga memakan korban jiwa.
Bencana ini dapat disebabkan oleh dua faktor, yakni alam dan manusia. Lantas, bagaimana proses terjadinya banjir? Simak ulasannya disini.
Proses Banjir Alamiah
Pada siang hari, air di laut, danau, hingga sungai akan menguap karena sinar matahari. Kemudian, air yang menguap berkumpul menjadi awan. Nantinya, awan tersebut ditiup ke daratan dan menurunkan uap lewat hujan.
Hujan dapat turun di berbagai daerah seperti pemukiman dan pegunungan. Air hujan yang turun akan diserap oleh tanah dan ditahan tumbuh-tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, tanah dengan daya serap kecil biasanya tidak mampu menahan banyak air hujan. Sehingga, air hujan tersebut akan mengalir ke tempat rendah dan menyebabkan terjadinya banjir.
Proses Banjir Non-Alamiah
Banjir non-alamiah disebabkan oleh ulah manusia, seperti membuang sampah sembarangan. Pada kasus ini, pembuangan sampah secara sembarang dapat membuat aliran air tersumbat. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat membuat sampah dan air meluap, sehingga banjir terjadi.
(GTT)