Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Psikoterapi Islam: Pengertian, Fungsi, dan Objeknya
2 September 2022 16:28 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Psikoterapi Islam adalah salah satu bentuk terapi psikologi dengan pendekatan Islami. Penerapan psikoterapi Islam dilakukan melalui bimbingan Alquran dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Interkoneksi Islam dan Kesejahteraan Sosial (Teori, Pendekatan, dan Studi Kasus) oleh Arif Maftuhin, dkk. (2012: 121), psikoterapi Islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit mental, spiritual, moral, maupun fisik yang didasarkan pada pandangan ajaran Islam (Alquran dan hadits).
Psikoterapi Islam mempercayai bahwa keimanan dan kedekatan terhadap Allah SWT akan menjadi kekuatan yang sangat baik bagi kejiwaan setiap Muslim.
Seperti yang diketahui, ajaran Islam mengandung banyak petunjuk dalam segala bidang kehidupan. Karenanya, psikoterapi Islam hadir untuk membantu mengobati penderita gangguan kejiwaan dengan menggunakan bimbingan Alquran dan sunnah.
Psikoterapi Islam juga didasarkan pada penggunaan pola pikir dan usaha nyata manusia untuk memperbaiki diri. Jadi, psikoterapi Islam tidak semata-mata membebaskan seorang Muslim dari penyakit mental, tetapi juga memperbaiki kualitas jiwa agar meraih kehidupan yang bahagia.
ADVERTISEMENT
Fungsi dan Tujuan Psikoterapi Islam
Pada dasarnya, psikoterapi Islam mempunyai fungsi dan tujuan yang mulia. Menurut Samsul Munir Amin dalam Bimbingan dan Konseling Islam (2010: 218-223), terdapat lima fungsi psikoterapi Islam, yaitu:
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi ini memberikan pemahaman dan pengertian tentang manusia dan problematikanya dalam kehidupan serta bagaimana mencari solusi dari problematika itu secara baik, benar dan mulia.
Pemahaman lain yang disampaikan adalah psikoterapi Islam memberikan penjelasan bahwa Alquran dan hadits merupakan sumber yang paling lengkap, benar, dan suci, untuk menyelesaikan masalah hidup.
2. Fungsi Pengendalian
Fungsi ini memberikan potensi yang dapat membantu mengarahkan aktivitas setiap manusia agar tetap terjaga dalam pengendalian dan pengawasan Allah.
3. Fungsi Prediksi
Fungsi ini memiliki potensi untuk dapat melakukan analisis ke depan tentang segala peristiwa, kejadian, dan perkembangan terkait berbagai bidang kehidupan.
ADVERTISEMENT
4. Fungsi Pengembangan
Fungsi ini memiliki potensi untuk mengembangkan ilmu keislaman, khususnya masalah manusia dengan segala seluk-beluknya, baik berhubungan dengan masalah ketuhanan maupun kehidupan.
5. Fungsi Pendidikan
Fungsi ini memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Misalnya, dari keadaan tidak tahu menjadi tahu, atau dari yang sudah baik menjadi lebih baik.
Adapun tujuan psikoterapi Islam adalah sebagai berikut.
Objek Psikoterapi Islam
Terdapat berbagai objek yang terkait dengan psikoterapi Islam sebagai fokus penyembuhan, pengobatan, dan perawatan terhadap manusia secara utuh dan menyeluruh, yakni:
ADVERTISEMENT
1. Mental
Mental adalah objek psikoterapi yang berhubungan dengan pikiran, akal, dan memori ingatan. Contohnya, mudah lupa, malas berpikir, tidak mampu berkonsentrasi, picik, tidak dapat mengambil keputusan dengan baik dan benar, hingga tidak memiliki kemampuan membedakan antara halal dan haram, serta yang bermanfaat dan yang mudarat.
2. Spiritual
Spiritual adalah objek psikoterapi yang berhubungan dengan masalah seputar agama dan semangat atau jiwa religius yang menyangkut nilai-nilai keagaaman dan keimanan. Contohnya, masalah syirik (menduakan Allah), nifak (sikap munafik), fasik (tidak taat perintah Allah), kufur (tidak meyakini Allah dan rasul-Nya), serta lemah keyakinan.
3. Moral (Akhlak)
Moral adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia. Mengutip Hidup Sehat dan bahagia dalam Perspektif Tasawuf oleh Muzakkir (2019: 78), moral muncul dan hadir secara spontan, otomatis, dan tidak dibuat-buat atau direkayasa melalui perbuatan tertentu.
ADVERTISEMENT
Perbuatan atau tingkah laku itu kadang-kadang sering tidak disadari, bahkan bisa jadi perbuatannya menyimpang dari norma-norma agama hingga dapat membahayakan dirinya dan orang lain. Contohnya, pemarah, dengki, dendam, suka mengambil hak milik orang lain, pemalas, berprasangka buruk, dan mudah putus asa.
4. Fisik (Jasmani)
Fisik sebagai objek psikoterapi dikaitkan dengan gangguan fisik. Pada dasarnya, objek psikoterapi fisik harus dikombinasikan dengan terapi medis. Contohnya, penyakit jantung, stroke, buta, penyakit liver, dan lainnya.
Namun, ada gangguan fisik yang sulit disembuhkan dengan cara psikoterapi Islam. Menurut Abuddin Nata dalam Psikologi Pendidikan Islam (2018: 49), kondisi ini terjadi apabila penyakit fisik tersebut berasal dari dosa-dosa yang dilakukan. Misalnya, wajah serta kulit menghitam, serta penyakit koreng, kudis, atau bernanah yang tidak kunjung sembuh padahal penderita sudah berupaya melakukan segala cara pengobatan.
ADVERTISEMENT
(SFR)