Konten dari Pengguna

Puasa Nisfu Syaban: Niat dan Dalil Anjuran untuk Mengerjakannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 Maret 2023 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puasa nisfu syaban, foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Puasa nisfu syaban, foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Syaban. Puasa ini dapat diamalkan pada pertengahan bulan Syaban, tepatnya pada tanggal 15.
ADVERTISEMENT
Anjuran mengamalkan puasa Nisfu Syaban berasal dari perkataan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib. Ali mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Jika datang malam Nisfu Syaban, maka shalatlah dan puasalah pada siang harinya, karena Allah akan menurunkan ampunan-Nya di malam itu, mulai dari terbenamnya matahari hingga pagi hari." (HR. Ibnu Majah)

Dalil Puasa Nisfu Syaban

Puasa nisfu syaban, foto: Unsplash
Mengutip penjelasan buku Rahasia Puasa Sunnah oleh Ahmad Syahirul Alim, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai penafsiran hadits yang menjelaskan tentang puasa Nisfu Syaban. Ada yang meyakini bahwa Rasulullah melarang hal tersebut.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: "Apabila telah memasuki pertengahan syaban, maka janganlah berpuasa sampai (datang) Ramadhan." (HR. Abu Daud)
ADVERTISEMENT
Menurut Imam Ahmad, isi dari hadits ini bertentangan dengan hadits lain pada umumnya. Oleh karenanya, larangan yang tercantum dalam hadits ini dianggap lemah.
Dalam hadits lain, diceritakan bahwa Rasulullah SAW justru selalu mengisi bulan Syaban dengan memperbanyak amalan sunnah, termasuk puasa Nisfu Syaban. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah ra.
"Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syaban.” (HR. Muslim)
Dalam hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah melakukan banyak puasa sunnah selama bulan Syaban. Itu sebabnya ulama-ulama seperti Imam Abdurrahman bin Mahdi, Imam Ahmad, Abu Zur'ah Ar-Razi dan Al-Astram melemahkan hadits yang melarang puasa Nisfu Syaban.
ADVERTISEMENT
Selain yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, para ulama yang mendukung puasa Nisfu Syaban juga menggunakan hadits lainnya sebagai rujukan. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah memperhatikan makhluk-makhlukNya pada malam nisfu syaban maka Allah mengampuni hamba-hambaNya, kecuali dua (golongan) yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh dirinya sendiri." (HR. Ahmad)
Ibnu Rajab juga menjelaskan bahwa puasa Nisfu Syaban tidak dilarang. Umat Muslim yang menunaikannya justru akan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.

Niat Puasa Nisfu Syaban

Tata cara puasa Nisfu Syaban sama seperti puasa pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya. Berikut adalah bacaan niat puasa Nisfu Syaban:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT
Nawaitu shauma ghadin an ada’i sunnati syabana lillahi taala.”
Artinya: “Aku niat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah SWT.”
(PHR)