Konten dari Pengguna

Puasa Rajab Berapa Hari? Ini Ketentuan dan Keutamaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
23 April 2022 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puasa Rajab. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puasa Rajab. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Selain Ramadhan, Allah juga memuliakan bulan Rajab karena pada bulan inilah Rasulullah melaksanakan Isra Miraj. Itu sebabnya, pada bulan ini umat Muslim dianjurkan untuk mengerjakan amalan-amalan tertentu, salah satunya puasa Rajab.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan, Allah menjanjikan akan ada pahala yang besar bagi orang yang menunaikan puasa Rajab. Rasulullah menyatakan bahwa orang yang menjalankan puasa pada bulan Rajab akan mendapatkan manisnya hidangan surga.
Sesungguhnya di surga ada suatu sungai yang bernama “Rajab”. Warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Barang siapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika bulan Rajab tiba, tak sedikit umat Muslim yang masih belum tahu puasa Rajab berapa hari dilaksanakan. Untuk mengetahui ketentuannya, simak informasi selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

Puasa Rajab Berapa Hari?

Ilustrasi puasa Rajab. Foto: Unsplash
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus mengenai jumlah hari puasa Rajab. Beberapa sumber menyebutkan, puasa Rajab hendaknya dilakukan tiga hari pertama dari bulan Rajab. Anjuran ini merujuk pada sabda Rasulullah yang diriwayatkan Ibnu Abbas, bahwa:
ADVERTISEMENT
Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa atau kafarat selama 3 tahun, di hari kedua menghapuskan kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menghapus kafarat selama 1 tahun. Apabila berpuasa sesudah itu menghapuskan kafarat selama 1 bulan penuh.” (HR. Ibnu Majah)
Namun, Syaikh Rabi' Abdurrauf Az-Zawawi dalam buku Al Baqiyatus Shalihat menjelaskan, yang paling utama adalah puasa tiga hari pada pertengahan bulan (puasa bidh) dari bulan Rajab dan bulan lainnya.
Di sisi lain, Imam Thabrani meriwayatkan dari Sa’id bin Rasyid bahwa orang yang melaksanakan puasa Rajab selama 7, 8, dan 10 hari akan mendapatkan keutamaan tersendiri.
“Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun. Bila puasa 7 hari, maka tertutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari, maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.”
ADVERTISEMENT
Jadi, umat Muslim dibebaskan untuk berpuasa Rajab sesuai kesanggupan masing-masing. Semakin banyak jumlah puasanya, semakin banyak pula pahala yang akan diraih.

Keutamaan Puasa Rajab

Ilustrasi berpuasa. Foto: Pixabay
Mengutip buku Doa Amalan di Bulan Rajab, Sya’ban & Ramadhan oleh Tim Zahra, berikut keutamaan puasa Rajab yang bisa direngkuh umat Muslim jika mengamalkannya.

1. Terjauhkan dari neraka selama satu tahun

Bagi umat Muslim yang mengerjakan puasa Rajab satu hari, ia akan terjauhkan dari neraka satu tahun lamanya. Ini didasarkan pada perkataan Imam Musa bin Ja’far AS bahwa:
Barang siapa puasa sehari saja di bulan Rajab, ia akan terjauhkan dari neraka selama satu tahun. Barang siapa puasa tiga hari, ia berhak mendapatkan surga.”

2. Mendapat pahala seperti puasa satu bulan

Selain terjauhkan dari api neraka, satu hari melaksanakan puasa Rajab pahalanya sama seperti berpuasa selama satu bulan. Hal ini terdapat dalam hadits riwayat At Thabrani, Rasulullah bersabda:
ADVERTISEMENT
Barang siapa puasa sehari di bulan Rajab, maka laksana ia puasa selama sebulan.

3. Dibukakan pintu surga dan ditutup pintu neraka

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah menyampaikan bahwa salah satu keutamaan puasa Rajab yaitu dibukakan delapan pintu surga dan ditutup baginya pintu neraka. Rasulullah bersabda:
Barang siapa puasa rajab 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan.” (HR. Thabrani)
(ADS)