Konten dari Pengguna

Puasa Setengah Hari Apakah Sah? Ini Penjelasan dan Cara Melatih Anak Berpuasa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 April 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Puasa Setengah Hari Apakah Sah. Foto: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Puasa Setengah Hari Apakah Sah. Foto: shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Di bulan suci Ramadhan, para orang tua biasanya memperbolehkan anaknya untuk berpuasa setengah hari. Begitu adzan dzuhur terdengar, anak-anak boleh langsung membatalkan puasa. Ada yang setelah itu melanjutkan puasanya sampai maghrib, ada pula yang tidak.
ADVERTISEMENT
Mengajarkan anak puasa secara bertahap diharapkan bisa melatih mereka untuk lebih siap berpuasa penuh saat sudah baligh kelak. Namun sebenarnya, puasa setengah hari apakah sah?
Terdapat dua sudut pandang mengenai hukum puasa setengah hari. Sudut pandang yang pertama yakni dalam ilmu fiqih puasa setengah hari tidak sah karena tidak memenuhi syarat sah puasa.
Hal tersebut sebagaimana dikutip dari buku Ilmu Fiqih Suatu Pengantar Komprehensif kepada Hukum Islam oleh Saifudin Nur, M.Ag. Sebab, salah satu syarat puasa adalah menahan diri dari hal yang membatalkan seperti makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Ilustrasi Puasa Setengah Hari Apakah Sah. Foto: shutterstock.com
Sudut pandang yang kedua yakni sebagai sarana pendidikan. Mengajari anak puasa setengah hari merupakan salah satu bentuk mendidik anak agar dapat memaknai esensi dari bulan Ramadhan sejak kecil.
ADVERTISEMENT
Melansir dari laman NU Online, dalam Al Muhadzzab disebutkan terdapat sebuah hadits yang artinya, “Tidak wajib bagi anak kecil untuk berpuasa, karena ada hadits Nabi SAW, ‘Kewajiban diangkat dari tiga orang, yaitu anak kecil hingga dia baligh, orang yang tidur hingga bangun, dan orang gila sampai sadar.’ Anak kecil berumur tujuh tahun diperintahkan untuk berpuasa apabila kuat dan anak berumur sepuluh tahun dipukul apabila meninggalkan puasa dan diqiyaskan dengan shalat.” (Abu Ishaq Ibrahim Asy Syairazy, Al Muhadzzab fî Fiqhis Syafi’i, Beirut, Darul Kutub Ilmiyyah, juz I, halaman 325).
Makna “apabila kuat” dalam hadits tersebut adalah menjalankan proses puasa dengan bertahap. Puasa setengah hari diperbolehkan untuk anak kecil yang belum baligh. Akan tetapi, orang tua juga harus memberi penjelasan bahwa hakikat waktu puasa yaitu sampai waktu terbenamnya matahari.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, bagi mereka yang sudah baligh, diwajibkan untuk berpuasa sampai waktu maghrib tiba dan tidak sah apabila puasa setengah hari. Namun, bagi anak perempuan yang haid di tengah puasa, dianjurkan untuk menggantinya setelah Ramadhan.
Jadi, puasa setengah hari tidak sah secara fikih, namun hal ini memiliki makna mendalam dari sisi pendidikan bagi anak. Sehingga, diperbolehkan bila orang tua ingin mengajarkan anaknya yang belum baligh berpuasa secara bertahap dengan puasa setengah hari terlebih dahulu. Sebab, anak-anak sendiri belum diwajibkan untuk berpuasa.
Ilustrasi Puasa Setengah Hari Apakah Sah. Foto: shutterstock.com

Cara Melatih Anak Berpuasa

Menyadur dari buku Mengakrabkan Anak pada Ibadah oleh Ummi Aghla, berikut cara melatih anak berpuasa yang bisa diterapkan oleh ayah dan ibu:

1. Membangun lingkungan yang Islami

Cara yang pertama yaitu orang tua bisa memperkenalkan puasa kepada anak dari lingkungan keluarga. Misalnya, ketika puasa, anak tidak melihat ayah dan ibunya makan di siang hari dan baru makan saat adzan maghrib berkumandang. Perbanyak aktivitas ibadah agar anak semakin akrab dengan kegiatan keagamaan.
ADVERTISEMENT

2. Membangunkan anak untuk sahur

Bangunkan anak untuk sahur. Walaupun tidak ikut berpuasa namun melihat anggota keluarga lainnya sahur bisa membuat anak memiliki keinginan untuk melakukan hal yang sama. Orang tua juga harus menjelaskan bahwa sahur bermanfaat agar tubuh tidak lemas saat menjalankan puasa.

3. Ajak anak berbuka puasa bersama

Sama seperti sahur, mengajak anak berbuka puasa bersama juga bisa memancing anak agar mau berpuasa. Orang tua juga bisa menjelaskan bahwa waktu berakhirnya puasa adalah ketika adzan maghrib berkumandang. Sembari menanti adzan maghrib, ayah dan ibu bisa mengajak anak melakukan aktivitas menyenangkan.
(EAR)