Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Qanaah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya dalam Kehidupan
29 Maret 2021 9:46 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Konsep Qana’ah dalam Mewujudkan Keluarga Harmonis PerspektifAlquran oleh Irnadia Andriani dan Ihsan Mz, qanaah secara bahasa berarti cukup. Sedangkan, secara istilah, qanaah adalah merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada kita sehingga mampu menjauhkan diri dari sifat tamak.
Bersikap qanaah berarti memahami bahwa rezeki yang kita dapatkan sudah menjadi ketentuan Allah SWT. Hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk setiap umat-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 216.
.....وَعَسٰۤى اَنۡ تُحِبُّوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمۡؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ
Artinya: “…boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia harus bersabar atas segala cobaan yang telah Allah berikan kepadanya. Sebab, Allah akan memberikan ganjaran kebaikan yang lebih dari cobaan yang didapatkan sebagai hasil kesabaran seseorang.
Manfaat Qanaah
ADVERTISEMENT
Bersikap Qanaah dalam Kehidupan
Lantas, bagaimana cara menerapkan sikap qanaah dalam kehidupan agar mendapatkan manfaat yang telah disebutkan di atas?
Seseorang yang beriman kepada Allah berarti akan berusaha meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dia akan tetap berusaha taat kepada Allah saat mendapat karunia maupun saat tertimpa musibah. Dengan demikian, keimanan dan ketakwaan kepada Allah merupakan modal utama seseorang agar terbiasa bersikap qanaah.
Bersyukur merupakan kunci utama untuk menerapkan qanaah dalam kehidupan. Bersyukur artinya berterima kasih kepada Allah yang telah mengaruniai rezeki. Sedikit atau banyak rezeki tersebut harus disyukuri karena Allah berjanji akan menambah karunia bagi hamba yang pandai bersyukur.
ADVERTISEMENT
Rezeki yang dikaruniakan Allah SWT kepada setiap manusia berbeda-beda. Ada yang dikaruniai rezeki yang melimpah, tetapi ada juga yang dikaruniai kekurangan. Namun, perbedaan tersebut bukanlah alasan untuk tidak bersyukur melainkan sebagai hikmah bahwa setiap manusia dapat menunjukkan rasa syukurnya dengan cara yang berbeda-beda pula.
Bagi mereka yang dikaruniai kelebihan berpeluang untuk meningkatkan ibadah dengan bersedekah, menyantuni fakir miskin, membayar zakat , dan sebagainya. Sedangkan, bagi mereka yang dikaruniai kekurangan dan tidak disibukkan dengan urusan harta dan dunia bisa memanfaatkan waktunya untuk selalu beribadah dan berdoa kepada Allah.
Melihat ke bawah dalam hal dunia akan menimbulkan rasa syukur yang menjadi kunci utama qanaah. Jika melihat keatas dalam hal dunia, setiap manusia akan terus merasa kurang dan menjadi tidak bersyukur terhadap karunia Allah. Kekurangan yang ada hendaknya menjadikan seseorang berpikir bahwa ada yang lebih kekurangan.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun beratnya ujian yang menimpa, seorang Muslim harus meyakini bahwa ujian itu sesuai dengan kemampuannya. Bahwa Allah tidak akan menimpakan sebuah musibah kepada seorang hamba yang tidak mampu menghadapinya.
Karena itu, setiap umat tidak boleh berputus asa atas ujian yang menimpa dan harus berusaha mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya.
(ADS)