Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ragam Mitos Gerhana Bulan yang Dipercaya Masyarakat Hingga Kini
8 November 2022 14:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Rangkuman Materi Pengayaan Tata Surya karya Ni Nengah Mudari (2021), gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon). Namun, bulan purnama tidak selalu menjadi pertanda munculnya fenomena gerhana bulan.
Hal ini disebabkan oleh bidang orbit bulan yang mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi yang mengitari matahari. Dalam ilmu sains, peristiwa ini disebut sebagai bidang ekliptika.
Di Indonesia dan negara lain, gerhana bulan sering dikaitkan dengan mitos-mitos tertentu. Seperti apa? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan dalam artikel berikut ini.
Mitos Gerhana Bulan
Bagi sebagian orang, gerhana bulan dianggap sebagai hal yang menakutkan. Sebab saat gerhana terjadi, secara perlahan bulan akan menjadi sangat gelap. Setelah beberapa saat, barulah bulan menunjukkan wujudnya yang cemerlang kembali.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Jawa percaya bahwa fenomena gerhana bulan disebabkan oleh peristiwa tertelannya bulan oleh raksasa besar. Sehingga, warna bulan menjadi gelap gulita.
Keterbatasan intelektual dan ilmu pengetahuan membuat orang zaman dahulu mempercayai mitos tersebut. Mereka juga kerap mengaitkannya dengan keyakinan primitif manusia.
Setiap gejala alam yang muncul selalu dikaitkan dengan kekuatan-kekuatan supranatura dan keyakinan keagamaan. Beberapa di antaranya bahkan masih dipercaya hingga kini.
Sebagian masyarakat Jawa mempercayai bahwa gerhana bulan merupakan pertanda akan terjadinya bencana atau bala. Sehingga, mereka kerap melakukan tindakan tertentu agar terhindar dari bala tersebut. Misalnya dengan mengumpat di bawah kolong meja, tidak keluar malam, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, ada banyak mitos gerhana bulan lainnya yang masih dipercaya oleh masyarakat hingga kini. Mengutip tulisan Sayful Mujab yang berjudul Gerhana: Antara Mitos, Sains, dan Islam, berikut rangkumannya:
ADVERTISEMENT
(MSD)