news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ragu Air Mani atau Bukan? Begini Cara Membedakan dan Menyucikannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 Mei 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ragu air mani atau bukan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ragu air mani atau bukan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Selain air kencing, terdapat tiga jenis cairan yang keluar dari kelamin pria maupun wanita, yaitu air mani, madzi, dan wadi. Ketiga jenis cairan tersebut memiliki sifat yang berbeda, baik dari tingkat dan cara menyucikannya.
ADVERTISEMENT
Cara membedakan ketiganya, air madzi warnanya putih atau kuning yang tipis yang keluar ketika syahwat naik, air wadi warnanya putih keruh tebal dan biasanya keluar setelah kencing atau membawa beban berat. Sedangkan mani adalah air yang keluar dengan syahwat tinggi dan berwarna putih tebal/kental.
Lantas, bagaimana jika ada yang ragu air mani atau bukan setelah bangun dari tidur dalam keadaan basah pada kemaluannya? Apakah harus tetap bersuci dengan mandi besar atau tidak?
Terkait hal ini, Nahdlatul Ulama (NU) menjelaskan dalam situs resminya bahwa menurut Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, orang yang tidak yakin terhadap cairan yang telah ia keluarkan, ia harus memilih sesuai dengan kebijaksanaannya. Maksudnya, ia boleh menganggap itu sebagai mani, madzi, ataupun wadi.
ADVERTISEMENT
Namun, keraguan akan muncul apabila tidak ada tanda-tanda yang menjadi ciri khas air mani yang muncul, yakni baunya yang khas atau keluarnya tersendat-sendat (tadaffuq), atau saat keluar terasa nikmat (taladzudz). Apabila terdapat salah satu dari ciri tersebut, artinya itu adalah air mani (sperma).
Tapi jika yang keluar bukan air mani, berarti cairan yang keluar adalah najis dan diharuskan untuk membersihkannya lalu berwudhu sebelum menunaikan shalat atau menyentuh Alquran. Akan tetapi, bila yang keluar air mani, hal tersebut dianggap tidak najis namun ia diwajibkan mandi besar.
Dengan demikian, baik ragu maupun yakin, harus sama-sama memiliki dasar yang jelas. Dasar tersebut mengacu pada seberapa yakin atas adanya ciri-ciri tertentu yang melekat pada cairan yang keluar.
ADVERTISEMENT

Tata Cara Mandi Besar

Ilustrasi mandi besar. Foto: Unsplash
Untuk mengatasi keraguan tersebut, lebih baik tetap melakukan mandi besar agar dapat membersihkan dan menyucikan kembali seluruh tubuh. Perintah mandi besar atau mandi wajib merupakan suatu akibat dari beberapa penyebab, salah satunya yaitu keluarnya air mani baik karena mimpi, sengaja atau tidak, dengan perbuatan sendiri atau bukan.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Sadi Al-Khudri radhiyallahu anhu berkata, “Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya air itu (kewajiban mandi) dari sebab air (keluarnya sperma’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mandi wajib tidak sama dengan mandi biasa, ada tata cara dan amalan yang harus dilakukan. Berikut ini adalah urutan dan tata cara mandi wajib yang telah dirangkum melalui buku Fiqh Ibadah karangan Zaenal Abidin.
ADVERTISEMENT

1. Membaca niat mandi besar atau mandi junub terlebih dahulu

Membaca doa niat di awal hukumnya adalah wajib. Pembacaan niat inilah yang membedakan mandi wajib dengan mandi biasa. Membaca doa niat mandi wajib ini bisa dalam hati atau bersuara. Adapun bacaan niat mandi wajib dapat dibaca seperti ini:
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardhu karena Allah Ta’ala.”

2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali

Agar sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAw, mencuci tangan ini dapat dilakukan sampai 3 kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.
Ilustrasi mambasuh tangan. Foto: Unsplash

3. Bersihkan kotoran di tempat tersembunyi dengan tangan kiri

Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi misalnya kemaluan, dubur, bawah ketiak, dan pusar. Bersihkan bagian-bagian tersebut dengan menggunakan tangan kiri.
ADVERTISEMENT

4. Cuci tangan dengan menggosoknya di tanah atau sabun

Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci kembali. Caranya mengusapkan tangan ke tanah, tembok, atau sabun kemudian dibilas dengan air.

5. Wudhu

Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika akan melaksanakan shalat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.

6. Bilas sela pangkal rambut

Sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Setelah itu, siram kepala 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.

7. Bilas seluruh tubuh dimulai dengan yang kanan

Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh yang kiri.

8. Pastikan seluruh tubuh dibersihkan

Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian yang tersembunyi ikut dibersihkan.
(IMR)