Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Rekomendasi Buku tentang Menjaga Kesehatan Mental
3 Agustus 2021 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Rekomendasi buku tentang menjaga kesehatan mental bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memelihara kondisi batin. Buku tersebut mampu menyampaikan penjelasan terkait mental health dengan cara yang menarik sehingga lebih mudah dimengerti oleh pembaca.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, buku tentang kesehatan mental juga dapat memberikan motivasi dan inspirasi tersendiri bagi para pembaca. Sebab, sebagian buku merupakan kisah nyata dari para penulis itu sendiri. Informasi dari dalam buku juga jauh lebih akurat dibanding informasi yang terpampang di dunia maya.
Bagi Anda yang masih bingung mencari buku, yuk simak rekomendasi buku tentang kesehatan mental di sini!
Rekomendasi Buku Tentang Kesehatan Mental
1. Maybe You Should Talk to Someone
Buku karangan Lori Gottlieb ini dirilis pada 2 April 2019. Buku ini menyuguhkan kisah tentang seorang psikolog bernama Lori yang baru saja ditinggalkan oleh kekasihnya.
Hal ini membuat Lori kesulitan menjalani pekerjaannya secara profesional. Ia akhirnya mencari psikoterapis sebagai pihak netral yang dapat membimbingnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Lori juga dihadapkan dengan kasus beberapa pasiennya yang memiliki beragam masalah. Mulai dari lansia yang mengancam bunuh diri hingga produser Hollywood yang mengalami penyakit kritis.
2. I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki
I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki menjadi salah satu buku yang populer di Korea Selatan. Tidak hanya itu, buku ini bahkan direkomendasikan oleh salah satu anggota boyband K-pop BTS, yakni RM.
Buku yang ditulis oleh Baek Se Hee ini cocok dibaca untuk mereka yang mungkin belum mencintai diri sendiri. Karya tulis satu ini memuat kisah perjuangan penulis tentang depresi yang ia alami hingga akhirnya dia berhasil bangkit dan pulih.
3. First We Make the Beast Beautiful
ADVERTISEMENT
First We Make the Beast Beautiful memuat kisah pengalaman sang penulis, Sarah Wilson dalam mencari arti hidup di tengah gangguan mental yang dialami. Ia sendiri pernah mengalami gangguan bipolar, depresi, hingga eating disorder.
Lewat buku ini, Sarah Wilson ingin mengajak para pembaca agar tidak mengabaikan gangguan kesehatan mental. Namun gangguan tersebut harus dialihkan dengan melakukan berbagai kegiatan produktif.
4. Reasons to Stay Alive
Matt Haig mengajak pembaca untuk bangkit dari depresi lewat bukunya yang bertajuk Reasons to Stay Alive. Buku ini menyajikan pengalaman hidup Matt Haig yang sempat mencoba bunuh diri di usia 24 tahun. Berkat perjuangan luar biasa, ia akhirnya berhasil bangkit dari depresi dan serangan panik yang sempat dialaminya.
ADVERTISEMENT
5. Hidup Apa Adanya
Buku asal Negeri Gingseng ini ditulis oleh seorang penulis bernama Kim Suhyun. Buku ini menceritakan keresahan sang penulis terhadap penilaian orang lain. Mulai dari keresahan soal pekerjaan, penampilan, hingga keuangan.
Melalui buku ini, Kim Suhyun ingin mengajak pembaca agar tidak terpaku pada penilaian orang lain. Karena pendapat orang lain tidak akan memberikan pengaruh untuk kebahagiaan diri sendiri.
(GTT)