Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Renungan Jumat Agung untuk Mengenang Pengorbanan Yesus Kristus di Kayu Salib
1 April 2021 17:48 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jumat (2/4), perayaan Jumat Agung akan diperingati secara serentak oleh umat Kristen dan Katolik di seluruh dunia. Jumat Agung bukan sekadar liturgi, ini adalah momen spesial untuk mengenang kesengsaraan dan kematian Yesus di kayu salib.
ADVERTISEMENT
Dalam peristiwa Jumat Agung, Tuhan Yesus yang tidak melakukan kesalahan rela disiksa, diolok, hingga mati di kayu salib. Itu semua dilakukan untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kuasa maut.
Peringatan penting ini bisa dirayakan dengan berdoa dan mengikuti kebaktian. Selain itu, umat Kristen dan Katolik juga bisa membaca renungan Jumat Agung untuk mendalami kasih Yesus dan merenungkan pengorbanan-Nya yang luar biasa.
Berikut renungan Jumat Agung yang dikutip dari situs Life Church Leeds:
Renungan Jumat Agung
Ayat Alkitab
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelematkannya oleh Dia" - Yohanes 3: 16-17
ADVERTISEMENT
Renungan
Pada hari Jumat Agung, kita mengingat pengorbanan yang Yesus lakukan untuk kita. Yesus disiksa, dipakaikan mahkota duri, dan diolok oleh banyak orang. Dia juga harus memikul salib kayu salib dan disalibkan di Bukit Golghota.
Yesus sangat mencintai kita sehingga Ia rela menghadapi rasa sakit, penghinaan dan kematian agar manusia dapat menjalani hidup tanpa penghukuman dan memiliki hidup yang kekal. Ini adalah cinta sejati yang paling dalam dan murni.
Terkadang, Anda mungkin berpikir bahwa apa yang telah Anda lakukan 'terlalu buruk' untuk diampuni. Jadi alih-alih mengakuinya kepada Yesus, Anda memilih untuk membawa beban itu kemana-mana. Beban itu dapat berupa kepahitan, kecemburuan, depresi, kemarahan atau perasaan tidak berharga lainnya.
Tindakan ini serupa dengan membawa ransel yang penuh dengan batu-batu berat. Namun saat ini, Tuhan tidak ingin Anda membawa ransel lagi. Dia ingin Anda meninggalkannya di kayu salib di mana Yesus memberikan hidupnya untuk Anda.
ADVERTISEMENT
Tuhan tidak ingin Anda memikul kesalahan dan dosa dengan sia-sia, sebab ia sudah membayar harga dengan mati di kayu salib. Jadi, Anda harus meninggalkan beban itu di kayu salib dan berhenti mencoba mengambilnya lagi. Ingatlah pada firman Tuhan dalam Ibrani 8:12 yang berbunyi:
"Karena aku akan berbelas kasihan atas perbuatan salah mereka, dan aku tidak akan pernah lagi mengingat dosa mereka."
Jika merasa terbeban dengan masalah dan dosa, Anda harus jujur kepada Tuhan dan meminta Dia untuk memberikan pertolongan. Percayalah bahwa Dia akan memulihkan dan menopang hidup Anda. Dia akan mengangkat beban Anda dan memikulnya untuk Anda.
(GTT)