Konten dari Pengguna

Riwayat Bacaan Gharib Beserta Macam-macamnya di dalam Alquran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
9 September 2021 13:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bacaan gharib. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bacaan gharib. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Bacaan Gharib adalah ayat dalam Alquran yang dibaca dengan cara tidak biasa. Menurut istilah ulama qurra’, gharib memiliki arti sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena cara bacanya yang samar.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, M.Ag., dkk, bacaan Gharib sangat jarang dibahas dalam buku-buku yang berisi penjelasan ilmu tajwid. Padahal, memahami bacaan gharib menjadi hal yang sangat penting agar dibaca sesuai dengan ketentuannya.
Hingga kini, bacaan-bacaan Gharib terus dipelihara dalam pembacaan Alquran yang diajarkan para guru dan juga musabaqah tilawatil quran yang dilatunkan oleh para qori’.

Macam-macam Bacaan Gharib

Ilustrasi bacaan gharib. Foto: Unsplash.com
Bacaan Gharib di dalam Alquran ada beberapa macam. Dikutip dari Tuntunan Belajar Tajwid bagi Pemula oleh Zaki Zamani, menurut riwayat Imam Hafsh, bacaan Gharib yang berlaku di Indonesia antara lain:
1. Saktah
Bacaan ini biasa ditandai dengan huruf sin kecil (س) atau dengan tulisan lengkap (ساكته). Maksud dari Saktah adalah berhenti sepanjang satu alif atau dua harakat tanpa mengganti atau menarik napas. Ada 4 tanda saktah di dalam Alquran, yaitu pada surat Al-Kahfi di akhir ayat 1, surat Yasin ayat 52, surat Al-Qiyamah ayat 27, dan surat Al-Muthaffifin ayat 14.
ADVERTISEMENT
Contoh bacaan saktah:
- QS. Yasin ayat 52, yaitu قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ
- QS. Al Qiyamah ayat 27, yaitu وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ
2. Tas-hiil
Bacaan Tas-hill hanya ada satu di dalam Alquran, yaitu pada surat Fushilat ayat 44. Pada kalimat “a-a-jamiyyun”, terdapat dua hamzah yang saling berurutan. Hamzah yang pertama dibaca tahqiq seperti hamzah pada umumnya, sedangkan hamzah kedua dibaca tashill.
Cara membaca tashilll adalah membunyikan hamzah seperti huruf ha’ yang samar, yaitu antara bunyi hamzah dan bunyi alif. Contoh bacaan tashill yaitu أَأَعْجَمِيٌّ
3. Isymaam
Seperti tas-hiil, bacaan isyamaam juga hanya muncul satu kali di dalam Alquran, yaitu pada surat Yusuf ayat 11. Bacaan Isymaam terjadi pada huruf nun bertasydid yang merupakan gabungan dari dua huruf nun yang saling berdampingan. Karena salah satu dari nun tersebut dihapus, maka untuk menandainya muncullah bacaan Isymaam.
ADVERTISEMENT
Cara membaca Isymaam adalah mendengungkan huruf nun bertasydid dengan mulut bergerak seakan-akan membaca nun yang berdhomah. Contoh bacaan isymaam adalah لَا تَأْمَنَّا (dibaca dengan isyarat bibir dimonyongkan).
4. Imaalah
Bacaan Gharib Imaalah juga hanya ada satu dalam Alquran, yaitu dalam surat Huud ayat 41. Pada ayat tersebut, huruf ra' pada kalimat majraaha dibaca Imalaah, yaitu membelokkan bunyi fathah ke bunyi kasrah sekedar 2/3 dan huruf ra’ dibaca tarqiq.
Contoh bacaan Imaalah adalah مَجْرَاهَا (dibaca majreha).
5. Naql
Menurut istilah, Naql artinya memindahkan harakat ke huruf sebelumnya. Dalam Alquran, hanya ada satu bacaan Naql, yaitu pada surat Al-Hujurat ayat 11.
Pada pertengahan ayat, terdapat dua hamzah yang tidak dibaca (washal), yaitu hamzah al-ta’rif dan hamzah ismu yang mengapit lam. Kedua hamzah washal tersebut tidak dibaca ketika disambungkan dengan lafadz sebelumnya. Sehingga bacaannya bukan “bi’sal ismu”, tetapi menjadi “bi’salismu”.
ADVERTISEMENT
Contoh bacaan Naqel yaitu بِئْسَ الِاسْمُ
(IPT)