Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Rukun dan Syarat Jual Beli dalam Islam yang Perlu Dipahami
8 April 2021 17:18 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jual beli dalam Islam masuk ke dalam kajian fiqih muamalah. Kajian ini membahas tentang hukum dan aturan Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dan pergaulan sosial.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Fiqh Muamalah oleh Ainul Yaqin M.A., Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu' Syarah al-Muhadzdzab menyebutkan bahwa jual beli adalah kegiatan tukar menukar harta dengan harta secara kepemilikan. Hukum jual beli dalam Islam telah banyak disebutkan dalam Alquran dan hadist, salah satunya Surat Al-Baqarah ayat 275. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.”
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan jual beli dalam Islam lengkap dengan syarat dan rukunnya.
Rukun dan Syarat Jual Beli dalam Islam
Rukun jual beli dalam Islam ada empat, yaitu:
ADVERTISEMENT
Mengenai syarat jual beli dalam Islam seperti yang dikutip dari buku Fiqh Muamalah oleh Drs. Harun, MH adalah sebagai berikut:
Penjual (subjek jual beli)
Penjual dan pembeli harus berakal, baligh, dan rusyd. Adapun anak kecil yang sudah mumayiz hukumnya adalah sah. Mumayiz di sini artinya dapat membedakan mana yang benar (haq) dan salah (bathil).
Barang (objek jual beli)
ADVERTISEMENT
Harga (objek jual beli)
Ijab qabul (pernyataan jual beli)
(MSD)