Rukun Islam dan Rukun Iman, Apa Bedanya?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 Juni 2020 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mempelajari rukun Islam dan rukun Iman. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mempelajari rukun Islam dan rukun Iman. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Rukun Islam dan rukun Iman merupakan pilar penting dalam beragama Islam. Rukun secara istilah merujuk pada unsur yang wajib ada ketika seseorang melaksanakan sesuatu. Dengan demikian, apabila seorang muslim tidak melaksanakan rukun Islam dan Iman, maka Islamnya tidak sempurna, atau bahkan tidak sah.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, umat Islam telah diperkenalkan dengan konsep rukun Islam dan rukun Iman sejak belia. Rukun islam merupakan lima pondasi utama dalam agama Islam. Sementara itu, jika ditelaah secara bahasa, iman memiliki makna pengakuan yang diucapkan secara lisan, dibenarkan dalam hati, dan diamalkan. Terdapat 6 pokok dasar yang harus diimani setiap muslim. Berikut adalah perbedaan rukun Islam dan rukun Iman selengkapnya.

Perbedaan Rukun Islam dan Rukun Iman

Rukun Islam terdiri dari lima pokok, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat fitrah, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
Apabila seseorang telah menjalankan kelima pokok tersebut, maka ia telah termasuk sebagai golongan umat muslim. Namun, tidak berhenti sampai di sana, umat Islam juga wajib memahami dan menerapkan rukun iman.
ADVERTISEMENT
Berikut 6 hal yang harus diimani setiap muslim:
1.Iman Kepada Allah
Seorang muslim harus percaya bahwa Allah SWT adalah penguasa alam semesta yang tidak ada duanya. Salah satu tanda seseorang beriman kepada Allah adalah ketika disebut nama Allah, hatinya akan bergetar. Ini termuat dalam surat Al-Anfal ayat 2: “dan ketika disebut nama-Nya, akan tambah imannya”.
2.Iman Kepada Malaikat Allah
Malaikat adalah makhluk yang diciptkan Allah SWT untuk menjalankan tugas-Nya. Makhluk yang tercipta dari nur (cahaya) ini hanya melakukan apa yang diperintah Allah sampai hari kiamat. Mereka ibarat perantara Allah SWT kepada semua mahkluk-Nya. Tidak seperti manusia, malaikat tidak memiliki nafsu, tidak beranak, tidak punya orang tua, dan tidak berjenis kelamin.
ADVERTISEMENT
3.Iman kepada kitab-kitab Allah
Allah SWT menyampaikan ajaran-Nya melalui wahyu yang diturunkan lewat malaikat. Malaikat kemudian akan menyampaikan wahyu tersebut kepada para rasul.
Dalam Islam, terdapat empat kitab suci yang wajib diimani, yaitu Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud, kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Al-Quran yang diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW.
4.Iman kepada Nabi dan Rasul
Iman kepada nabi dan rasul adalah mengimani bahwa Allah mengutus mereka sebagai rahmat. Meskipun terdapat banyak nabi yang memang tidak diceritakan, terdapat 25 nabi yang tercatat di Al-Quran dan wajib diimani. Sementara itu, rasul adalah nabi yang menerima wahyu secara langsung dari Allah SWT lewat malaikat untuk disampaikan kepada umatnya.
ADVERTISEMENT
5.Iman kepada hari akhir
Umat muslim wajib mengimani adanya hari kiamat. Mereka wajib percaya bahwa akhir dari kehidupan bukanlah kematian, melainkan kiamat. Muslim juga harus mengimani seluruh proses menuju akhirat. Proses tersebut mencakup pertanyaan saat dalam kubur, bangkit dari kubur, hisab dan mizan, penyerahan catatan kehidupan di dunia, melewati sirath, serta iman terhadap surga dan neraka.
6.Iman kepada qada dan qadar
Agama Islam mengenal adanya takdir qadha dan qadar. Qadha berarti ketetapan. Sebelum manusia lahir dan sebelum dunia tercipta, Allah telah menciptakan ketetapan tentang hidup, kebaikan, keburukan, dan kematian. Sementara itu, qadar berarti ketentuan atau kepastian Allah yang mengatur segala yang akan terjadi, sedang terjadi, dan telah terjadi.
ADVERTISEMENT
(ERA)