Konten dari Pengguna

Rumus Abajadun: Pengertian, Kelompok Huruf, dan Cara Menghitungnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 Maret 2023 15:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Al-quran. Foto: FS Stock/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al-quran. Foto: FS Stock/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Abajadun adalah urutan huruf dalam bahasa Arab yang mengikuti nilai numerik. Huruf ini mirip dengan urutan huruf dari Bani Israil, yakni Aleph, Beth, Gimmel, Dalet, dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Pintar Sejarah Peradaban Islam susunan Salamah Muhammad Al-Harafi (2011), rumus abajadun merupakan rumus hitung-hitungan yang berasal dari ilmu Hisab Jamal. Rumus ini bisa digunakan untuk menamai anak yang baru lahir dan menghitung kecocokan jodoh seseorang.
Dalam tradisi sufi, rumus abajadun juga biasa dipakai untuk menghitung bilangan dzikir yang dianjurkan. Misalnya bacaan “ya lathif” yang dianjurkan dibaca 129 kali, sholawat nariyah dibaca 444 kali, dan lain sebagainya.
Rumus abajadun bisa dinilai dari hasil penjumlahan huruf yang terdapat dalam sebuah kalimat. Bagaimana cara menghitungnya? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Rumus Abajadun dan Kelompok Hurufnya

Ilustrasi Al-quran. Foto: G.Tbov/Shutterstock
Perhitungan rumus abajadun disesuaikan dengan nilai-nilai pada setiap hurufnya. Ada delapan kelompok abjad yang digunakan, yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

1. Kelompok abjad

2. Kelompok hawwaz

3. Kelompok huththiy

4. Kelompok kalamun

5. Kelompok Sa'fash

6. Kelompok qarasyat

7. Kelompok tsakhadzun

8. Kelompok dhazhaghun

Cara Menghitung Rumus Abajadun

Ilustrasi Al-quran. Foto: Gatot Adri/Shutterstock
Perpaduan antara hisab al-jummal huruf yang membentuk suatu nama biasanya disesuaikan dengan hisab al-jummal huruf yang membentuk asmaul husna. Contohnya nama Muhammad (محمد) memiliki perhitungan sebagai berikut:
Total keseluruhannya yaitu 92. Jumlah tersebut dapat dicari hisab al-jummalnya agar sesuai dengan asmaul husna. Maka hasilnya adalah serupa dengan asmaul husna باسط (72) dan ودود (20).
Dalam Kitab Al-Futuhat al-Makkiyah, Muhyiddin Ibnu Arabi mengatakan bahwa pencocokan ini dapat menghendaki dibuka pikirannya (futuh) oleh Allah SWT. Selain itu, orang yang melakukannya juga akan memperoleh keberuntungan dunia akhirat.
ADVERTISEMENT
Mencocokkan nilai angka nama anak dengan nama Allah juga akan memberikan keistimewaan pada kepribadian ataupun kemampuan si anak. Sehingga, ia bisa mewarisi sifat baik dari asmaul husna yang dipadankan.
Selain itu, Syekh Abdul Halim Mahmud juga mengatakan bahwa mencocokkan hitungan huruf dapat memudahkan proses internalisasi sifat-sifat Allah dalam diri manusia. Ini dapat menjadikan individu lebih baik dari sebelumnya.
Meski tidak sepenuhnya bisa meniru asmaul husna, namun individu tersebut dapat mendekati sifat-sifatnya. Ini adalah bentuk nyata dari hadits yang berbunyi “takhallaqu bi akhlaqillah” yang artinya berakhlak seperti akhlak Allah.
(MSD)