Sakramen Inisiasi: Pengertian dan Pembagiannya dalam Ajaran Katolik

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
20 Mei 2022 12:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sakramen Inisiasi di gereja Katolik. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sakramen Inisiasi di gereja Katolik. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Katolik, sakramen diartikan sebagai tanda keselamatan Allah yang diberikan kepada manusia. Ada tujuh sakramen yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Sakramen Inisiasi, Penyembuhan, dan Panggilan.
ADVERTISEMENT
Sakramen Inisiasi merupakan sakramen wajib yang harus diterima umat Katolik. Sebab, Sakramen Inisiasi meliputi tahap-tahap yang harus diikuti seseorang untuk bisa menjadi warga gereja Katolik.
Mengutip buku Liturgi Sakramen dan Sakramentali oleh Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang, Inisiasi berasal dari bahasa latin inire atau initiare, yang berarti memasuki, masuk, atau bergabung ke dalam suatu kelompok.
Dengan Inisiasi, keimanan dan tradisi gereja akan melekat serta diterapkan para umat dalam kehidupan. Melalui Inisiasi pula, Allah menganugerahkan Roh Kudus kepada umat dan sebaliknya, umat menjadi milik Allah sepenuhnya.

Pembagian Sakramen Inisiasi

Dijelaskan Tim Nisi dalam buku Sakramen-sakramen dalam Agama Katolik, Sakramen Inisiasi terdiri dari tiga tahap, yaitu Pembaptisan, Penguatan atau Krisma, dan Ekaristi.
ADVERTISEMENT

1. Sakramen Pembaptisan

Ilustrasi pembaptisan. Foto: Pexels
Sakramen Baptis adalah sakramen pertama yang diterima umat Katolik. Ini merupakan sakramen paling mendasar. Seseorang yang belum dibaptis tidak dapat melakukan keenam sakramen lainnya. Pembaptisan menandakan bahwa seseorang merupakan penganut Katolik dan berada dalam kesatuan gereja Katolik.
Sakramen Baptis juga dimaknai sebagai simbol bahwa umat telah terbebas dari dosa asal, yaitu dosa Adam dan Hawa atau dosa orangtua. Menerima Sakramen Baptis berarti seseorang telah menerima Kristus dan percaya dirinya akan diselamatkan melalui penebusan-Nya.
Pada umumnya, pembaptisan bayi langsung dilaksanakan beberapa hari setelah mereka lahir. Itu karena bayi perlu disucikan agar dosa-dosa tidak membayangi kehidupannya. Namun, ada pula umat Katolik yang baru dibaptis saat remaja maupun dewasa.

2. Sakramen Ekaristi

Sakramen Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan umat Katolik. Sakramen Ekaristi mengarahkan umat Katolik untuk melibatkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Menerima Sakramen Ekaristi berarti mengambil bagian dari tubuh dan darah Yesus Kristus serta turut ikut dalam pengorbanan-Nya. Ini adalah simbol bahwa para umat dipersatukan dengan Yesus.
Di samping itu, Perayaan Ekaristi juga dimaksudkan untuk mengingatkan umat pada malam perjanjian terakhir yang dilakukan Yesus bersama para murid-Nya. Perayaan Ekaristi pun kerap disamakan dengan Misa.
Ilustrasi Sakramen Ekaristi. Foto: Pexels
Selain umat, beberapa sosok yang terlibat dalam Perayaan Ekaristi, antara lain imam, diakon, pelayan homily atau pengkhotbah, putra-putri altar, lektor, paduan suara, pemimpin pujian, dan pelayanan musik.
Ada empat tahap dalam tata cara Perayaan Ekaristi, yaitu Ritus Pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, dan Ritus Penutup. Keempat tahap tersebut tidak boleh dilewatkan atau diubah urutannya.

3. Sakramen Penguatan/Krisma

Sakramen Penguatan atau Krisma bertujuan menguatkan dan mewajibkan orang yang telah dibaptis untuk menjadi saksi Kristus. Menerima sakramen ini artinya seorang umat bersedia menyebarkan dan membela iman melalui perkataan dan perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sakramen-sakramen dalam Gereja tulisan Silvester Susianto Budi, Sakramen Penguatan diberikan lewat pengurapan minyak krisma pada dahi dengan kata-kata yang tertulis di dalam buku liturgi.
Minyak yang digunakan telah diberkati oleh uskup dan diberkati saat Misa Krisma. Jika minyak tidak diberkati Uskup, maka Sakramen Penguatan menjadi tidak sah.
(ADS)