Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sampah Organik: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
8 September 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seiring meningkatnya jumlah penduduk, jumlah sampah pun semakin sulit dikendalikan. Pengelolaan sampah sangat dibutuhkan agar dampak buruk yang akan dihasilkan bagi lingkungan dan kesehatan bisa diminalisir.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah dapat dikelompokkan menjadi sampah organik dan anorganik. Agar lebih memahami apa itu sampah organik, simak penjelasan berikut.
Penjelasan Sampah Organik
Dirangkum dari buku Pengembangan Energi Alternatif dengan Briket Arang Melalui Pemanfaatan Sampah Organik (2022) oleh Lita Nasution dan Rena Arifah, sampah organik adalah limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, atau tumbuhan yang mengalami pembusukan atau pelapukan.
Sampah jenis ini ramah lingkungan karena dapat diurai oleh bakteri secara alami dalam waktu cepat. Selain itu, sampah organik juga dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, jika tidak dikelola dengan baik, sampah organik bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit . Mereka juga dapat menghasilkan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan yang berlangsung cepat.
Contoh sampah organik adalah nasi, kulit buah, buah atau sayur yang busuk, ampas teh dan kopi, bangkai hewan, dan kotoran hewan atau manusia.
Jenis-jenis Sampah Organik
Menurut Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, sampah organik digolongkan menjadi dua macam, yakni:
1. Sampah Organik Basah
Sampah organik basah merupakan sampah yang banyak mengandung air. Contoh sampah jenis ini adalah sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang, dan sebagainya.
2. Sampah Organik Kering
Kandungan air sampah organik kering lebih sedikit dari sampah organik basah. Contohnya adalah kayu, ranting pohon, dan daun kering. Kebanyakan sampah organik jenis ini sulit untuk diolah kembali sehingga untuk memusnahkannya harus dibakar.
ADVERTISEMENT
Manfaat Sampah Organik
Sampah organik memiliki banyak manfaat jika diolah dengan tepat. Pengolahan sampah yang tepat dapat mengurangi tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir. Dikutip dari laman MMC Kalteng, berikut sejumlah manfaat sampah organik.
1. Menjadi Kompos atau Pupuk Organik
Sampah organik dari buah dan sayuran dalam kondisi busuk ini dapat diubah menjadi kompos atau pupuk yang bisa Anda gunakan untuk menanam sayur atau buah di pekarangan rumah.
2. Tambahan Pakan Ternak
Sampah organik berbentuk daun kering dan sejenisnya dapat dimanfaatkan sebagai tambahan pakan ternak seperti kambing, sapi, dan hewan lainnya.
3. Dijadikan Kreasi Kerajinan Tangan
Beberapa jenis sampah organik bisa diolah menjadi kerajinan tangan yang cantik dengan harga jual tinggi. Contohnya adalah sampah kemasan deterjen pakaian yang bisa diubah menjadi tas belanja, atau batok kelapa yang bisa dijadikan sebagai peralatan masak seperti centong.
ADVERTISEMENT
4. Menjadi Biogas dan Listrik
Sampah organik yang berasal dari tahu, tempe dan kotoran hewan dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan biogas. Anda cukup menyediakan wadah tertutup yang dapat dijadikan penampungan gas, tambahkan air dan aduk untuk mempercepat proses pembuatannya.
Anda juga bisa menggunakan decomposer untuk mempersingkat waktu pembuatan. Tanpa decomposer, proses pembuatannya memakan waktu lebih dari dua minggu.
(ANS)