Konten dari Pengguna

SDLC atau Systems Development Life Cycle: Pengertian dan Tahapan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
2 Februari 2021 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menerapkan SDLC Foto: dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menerapkan SDLC Foto: dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Systems Development Life Cycle (SDLC) dalam Bahasa Indonesia disebut siklus hidup pengembangan sistem. Seperti namanya, SDLC merupakan siklus yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Hasil akhirnya dapat dimanfaatkan oleh pengguna sesuai apa yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
SDLC berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproses pengembangan suatu perangkat lunak. Melansir situs milik Universitas Bina Nusantara, SDLC memiliki berbagai fungsi.
Fungsinya antara lain sebagai sarana komunikasi antara tim pengembang dengan pemegang kepentingan, membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek. SDLC juga memberikan gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap selanjutnya.
Lantas bagaimana tahapan dalam SDLC? Berikut ini adalah penjelasannya:

Tahapan SDLC

Secara umum terdapat lima tahapan yang harus dilalui dalam merancang dan mengembangkan sebuah sistem, yaitu:
1. Perencanaan Sistem
Ilustrasi rapat. Foto: Pixabay
Perencanaan sistem berisi identifikasi subsistem yang perlu diperhatikan dalam pengembangan. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem informasi apa yang akan dikembangkan, sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan, dana yang tersedia, dan siapa yang melaksanakan.
ADVERTISEMENT
Aktivitas yang dilakukan dalam tahap ini di antaranya adalah:
2. Analisis Sistem
Isi dari tahap ini adalah menentukan hal detail terkait apa saja yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Melansir situs Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, analisis sistem mencakup kegiatan studi kelayakan dan analisis kebutuhan.
Studi kelayakan mencakup tugas-tugas sebagai berikut ini:
ADVERTISEMENT
Sementara itu, analisis kebutuhan bertujuan untuk memperoleh spesifikasi kebutuhan sistem perusahaan. Spesifikasi ini dipakai untuk membuat kesepakatan antara pengembangan sistem, pemakai sistem, manajemen, dan mitra kerja lainnya.
Analisis kebutuhan dapat dilakukan melalui wawancara, observasi lapangan, pengamatan terhadap sistem serupa, dan prototype yang ditunjukkan kepada user.
3. Perancangan Sistem
Ilustrasi merancang sistem. Foto: Freepik
Tahapan selanjutnya adalah mengubah kebutuhan yang masih berupa konsep menjadi spesifikasi sistem yang riil. Artinya perancang dan pengembang mulai mendesain software.
Tahapan ini akan menghasilkan prototype dan beberapa output lain meliputi dokumen berisi desain, pola, dan komponen yang diperlukan untuk mewujudkan proyek tersebut.
4. Implementasi Sistem
Setelah melakukan perancangan konsep dan fisik, peneliti mulai melakukan pemograman berdasarkan desain sistem. Setelah itu akan dilakukan pengujian dan perbaikan aplikasi.
ADVERTISEMENT
Pengujian diartikan sebagai langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji sistem berdasarkan tingkat erornya serta kesesuaian menu-menu yang disediakan terhadap kebutuhan.
5. Pemeliharaan Sistem
Software yang dihasilkan harus terus dipantau agar berjalan sempurna. Berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem dapat mengadaptasikan diri dan terus memberikan dukungan sesuai kebutuhan.
(ERA)