Sejarah Banser NU, Barisan Pemuda yang Mengusung Misi Kemanusiaan dan Pengamanan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
24 Februari 2021 15:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ribuan Banser mengikuti acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan Banser mengikuti acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama atau Banser NU merupakan lembaga semi-otonom yang berafiliasi dengan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Banser NU cukup banyak terlibat dalam misi kemanusiaan dan pengamanan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Biasanya di hari-hari besar keagamaan, mereka akan bekerja sama dengan TNI dan kepolisian untuk mengamankan jalannya peribadatan. Anggota Banser juga cukup mudah dikenali karena kerap mengenakan atribut seragam loreng dan baret berlogo Banser ketika sedang bertugas.
Sebagai bagian dari organisasi Islam terbesar di Indonesia, Banser memiliki sejarah panjang yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan NU itu sendiri. Berikut ini adalah sejarahnya.

Sejarah Banser NU

Banser dan Ansor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Melansir dari nu.or.id, Banser berdiri pada 1962. Namun dalam versi lain, Banser diyakini telah ada sejak tahun 1930-an. Dalam Kongres kedua GP Ansor yang kala itu bernama ANO (Ansor Nahdhatul Oelama), gerakan kepanduan yang disebut Barisan Ansor Nahdhatul Ulama (BANU) tampil untuk pertama kalinya.
BANU menitikberatkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan tanah air. Organisasi inilah yang diyakini menjadi cikal-bakal Banser NU saat ini.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, tujuan dibentuknya Banser adalah untuk mengamankan kegiatan-kegiatan yang digelar oleh Partai NU. Ada pula yang meyakini bahwa berdirinya Banser berkaitan dengan memanasnya persaingan politik antar partai di tingkat regional dan nasional pada tahun 1960-an.
Ribuan Banser mengikuti acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kala itu konflik kepentingan dan ideologi antara golongan kiri yang diwakili oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan golongan berhaluan kanan yang terdiri dari partai-partai nasionalis dan keagamaan, termasuk NU, semakin tajam. Puncaknya adalah ketika terjadi peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Nama Banser semakin mencuat setelah momen tersebut. Bersama TNI Angkatan Darat, mereka menumpas anggota PKI di daerah-daerah yang dijadikan basis gerakan Komunis. Mengutip buku Perjalanan NU Tuban tulisan Mundzir, NU Jawa Timur merupakan salah satu kekuatan sosial politik terbesar pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Setelah diadakannya diskusi dengan para kiai, Gubernur Wijono, dan Jenderal Basuki Rahmad, Kiai As’ad memerintahkan Koen Shalahuddin yang kala itu menjabat sebagai ketua GP Ansor Jawa Timur untuk menggerakan semua pasukannya guna membantu TNI memusnahkan musuh agama dan negara.

Satuan Khusus Banser

Organisasi Banser memiliki tujuh satuan yang bergerak di berbagai bidang pengamanan dan kemasyarakatan. Masing-masing satuan memiliki peran masing-masing.
Detasemen Khusus 99 Asmaul Husna (Densus 99) bertugas mengamankan berbagai program keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Mereka akan mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk mencegah berbagai upaya yang mengarah pada tindak kekerasan.
Kemudian ada Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana) yang bertanggung jawab dalam upaya pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Anggota Banser bantu amankan Malam Misa Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Sementara itu Satuan Khusus Barisan Ansor Serbaguna Penaggulangan Kebakaran (Balakar) memiliki spesialisasi menangani bencana kebakaran dan membina personelnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya ada juga Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas) yang bertugas menjaga keamanaan dan tata tertib lalu lintas, dan Barisan Ansor Serbaguna Husada yang bertugas mengadakan bantuan kemanusiaan di bidang kesehatan.
Satuan lainnya yakni Banser Protokoler (Banser Protokoler) yang bertugas mengelola acara kenegaraan, organisasi, atau acara resmi lainnya.
Terakhir yaitu Barisan Ansor Serbaguna Maritim (Baritim) yang memiliki tugas pengamanan, pemeliharaan, pelestarian, dan konservasi wilayah Maritim NKRI.
(ERA)