Konten dari Pengguna

Sejarah Berdirinya Kerajaan Sriwijaya di Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 November 2020 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Candi Muaro Jambi foto: Kemdikbud
zoom-in-whitePerbesar
Candi Muaro Jambi foto: Kemdikbud
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kerjaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar di Indonesia. Kerajaan yang terletak di Palembang, Sumatera Selatan ini sudah berdiri sejak abad ke-7 Masehi. Pendirinya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
ADVERTISEMENT
Berdirinya Kerajaan Sriwijaya berawal dari perjalanan suci Dapunta Hyang. Kala itu, Dapunta Hyang menjalankan perjalanan suci atau siddhayatra menggunakan perahu. Ia membawa 20.000 orang pasukan.
Bersama pasukannya, Dapunta Hyang akhirnya membangun kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan dan Jambi. Kemudian, ia mengembangkan kerajaan tersebut hingga ke daerah Semenanjung Malaysia.
Kerajaan Sriwijaya sukses menguasai daerah perairan yang penting, yakni Selat Malaka dan Selat Sunda. Mereka juga menjalin kerja sama dengan saudagar China, India, Kamboja, Filipina, Burma, Arab, hingga Afrika.
Candi Muara Takus foto:Kemdikbud
Seiring berjalannya waktu, Kerajaan Sriwijaya semakin berjaya di Nusantara. Mereka berhasil menciptakan kapal-kapal yang canggih.
Tak hanya itu, kerajaan tersebut juga memegang kendali atas perdagangan rempah-rempah di dunia selama hampir setengah abad.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kerajaan Sriwijaya semakin memudar akibat serangan Kerajaan Colamandala India. Pasalnya, kerajaan tersebut berusaha mengambil alih perdagangan di wilayah Selat Malaka.
Pada akhirnya, Kerajaan Sriwijaya pun runtuh setelah diserang oleh Kerajaan Melayu, Singosari, dan Majapahit.
Kerajaan Sriwjiaya telah meninggalkan sejumlah peninggalan bersejarah. Di antaranya adalah prasasti Telaga Batu, Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Candi Muara Takus, dan Candi Kota Kapur.
(GTT)