Konten dari Pengguna

Sejarah Haji Wada: Ibadah Haji Terakhir Rasulullah SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 September 2021 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mekkah, Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Mekkah, Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Haji termasuk salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi bagi yang mampu. Mengutip dari buku Meraih Pahala Haji Mabrur Meski Belum Berangkat Haji oleh Muhammad Amanuddin, ada dua kemampuan yang dibutuhkan untuk naik haji, yaitu kemampuan harta yang cukup dan kemampuan untuk melakukan perjalanan.
ADVERTISEMENT
Kewajiban untuk menunaikan haji dijelaskan Allah SWT melalui surat Ali Imran ayat 97 yang berbunyi: "Dan diwajibkan kepada manusia untuk menuaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu untuk melaksanakan perjalanan, dan barang siapa yang ingkar akan kewajiban haji itu maka sesungguhnya Allah maha kaya dari semesta Alam.” (QS Ali Imran: 97)
Dikutip dari buku Mengenal Haji oleh Dede Imadudin, Nabi Muhammad SAW telah menunaikan ibadah haji sebanyak tiga kali, yaitu haji balagh, haji Islam, dan haji wada. Setiap haji tersebut memiliki keterkaitan dalam sejarah Islam, terutama haji wada.
Haji wada adalah ibadah haji terakhir yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW. Bagaimana ceritanya? Simak ulasan berikut.
Mekkah, Sumber: Pexels

Pengertian Haji Wada

Dikutip dari buku Antologi Islam yang diterbitkan oleh Digital Islamic Library Project, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan para pengikutnya untuk bergabung dalam perjalanan haji terakhir yang dilaksanakan pada tahun ke-10 hijriah.
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang ikut serta dalam haji wada berjumlah lebih dari 70 ribu, bahkan mencapai 100 ribu pada hari keempat. Rasulullah SAW mengajarkan pengikutnya soal cara melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.
Saat melalui hari-hari Tasyrik, Nabi Muhammad menekankan kembali empat poin penting ketika berkhutbah, yaitu:
Dikutip dari buku Saat-Saat terakhir Rasulullah oleh Helmi Hidayat, di akhir ibadah haji wada, Nabi Muhammad SAW meninggalkan Mekkah menuju Madinah. Ketika sedang berkumpul dengan umat Muslim di Ghadir Khum untuk menyampaikan perpisahan, surat Al Maidah ayat 67 diturunkan.
ADVERTISEMENT
“Hai Rasulullah, sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu; dan engkau tidak menyampaikan ayat-ayatnya (sama sekali) dan Allah akan melindungimu dari orang-orang.” (QS Al Maidah: 67)
Tiga bulan setelah sampai di Madinah, Rasulullah meninggal dunia. Karena hal tersebut haji wada sering disebut sebagai haji perpisahan.
(ADB)