Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang Ditandai dengan Berdirinya Budi Utomo

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 Mei 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan mengibarkan bendera Merah Putih. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan mengibarkan bendera Merah Putih. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas ditetapkan pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Tahun ini, Hari Kebangkitan Nasional 2022 jatuh pada hari Kamis (20/5).
ADVERTISEMENT
Hari Kebangkitan Nasional merupakan momen untuk mengenang Masa Pergerakan Nasional. Masa itu ditandai dengan dua peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan, yaitu berdirinya organisasi pergerakan Budi Utomo pada 20 Mei 1908 serta diikrarkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Mengutip Modul Pembelajaran Sejarah terbitan Kemendikbud, pada Masa Pegerakan Nasional itulah rasa semangat persatuan, kesatuan, nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia mulai bangkit.
Pembentukan Budi Utomo kemudian disusul dengan terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya, seperti Sarekat Dagang Islam, Indische Partij, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia.
Lalu, bagaimana sejarah Hari Kebangkitan Nasional? Mengapa tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional? Simak sejarah singkatnya di bawah ini.

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Ilustrasi memperingati sejarah Hari Kebangkitan Nasional. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional berawal dari lahirnya organisasi Budi Utomo. Organisasi ini didirikan pada 20 Mei 1998 oleh para pelajar STOVIA (School tot Opleding van Inlandsche Artsen) di bawah pimpinan R. Soetomo.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sejarah Pergerakan Nasional oleh Drs. Sudiyo, ide mendirikan Budi Utomo bermula dari pertemuan yang dihadiri R. Soetomo, dr. Wahidin Sudirohusodo, dan M. Soeradji pada akhir tahun 1907 di dalam gedung STOVIA.
Dalam pertemuan tersebut, dr. Wahidin banyak mengemukakan ide-ide untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui studiefonds (dana pendidikan) guna membiayai pelajar yang tidak mampu. Menurutnya, bangsa yang cerdas otomatis akan melahirkan banyak wawasan sehingga tidak mudah diadudomba dan diatur oleh penjajah.
Itu adalah bentuk keperihatinan dr. Wahidin terhadap kondisi masyarakat pribumi. Pasalnya, mengutip jurnal Rekonstruksi Sejarah Kebangkitan Nasional oleh Husaini Husda, kondisi sosial ekonomi Indonesia memburuk pada abad 19. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat pribumi semakin tertindas.
Di sisi lain, R. Seotomo dan para STOVIA memang sudah memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka banyak mengetahui perjuangan di negara-negara lain melalui berbagai buku bacaan yang diperoleh.
ADVERTISEMENT
Kecocokan gagasan antara keduanya pun membuat Soetomo berani mengambil langkah. Ia dan M. Soeradji mengadakan pertemuan dengan para pelajar STOVIA lainnya. Pertemuan itu melahirkan organisasi yang diberi nama Perkumpulan Budi Utomo.
Sejumlah Artis dan Seniman saat menyanyi di Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di GBK, Jakarta , Senin (20/5). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Semula, Budi Utomo hanya terbatas pada kalangan priayi. Namun, pada akhirnya organisasi ini fokus untuk memperbaiki kehidupan rakyat secara lebih komperhensif.
Hadirnya Budi Utomo diharapkan mampu memajukan nusa dan bangsa dari berbagai bidang, antara lain pendidikan, teknik industri, pertanian, peternakan dan perdagangan, serta menghidupkan kembali kebudayaan sendiri.
Mengutip Buku Pedoman Umum Pelajar Sejarah oleh Tri Astuti, Budi Utomo mengadakan Kongres I di Yogyakarta pada tanggal 3-5 Oktober 1908. Kongres tersebut menghasilkan hal-hal berikut:
ADVERTISEMENT
Budi Utomo pun berhasil menjembatani pejabat kolonial yang maju dengan kaum pelajar Jawa. Dampaknya, Budi Utomo berkesempatan untuk mengasah kemampuan berorganisasi politik.
Pada 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Presiden Soekarno meresmikan tanggal berdirinya Budi Utomo, tanggal 20 Mei, sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
(ADS)