Sejarah Hari Keluarga Berencana Nasional yang Diperingati Setiap 29 Juni

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 Juni 2021 8:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memperingati Hari Keluarga Nasional. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memperingati Hari Keluarga Nasional. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 29 Juni, segenap masyarakat Indonesia merayakan Hari Keluarga Berencana Nasional. Momen spesial yang juga dikenal dengan Hari Keluarga Nasional atau Harganas ini ditujukan untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan dalam membangun bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
Hari Keluarga Nasional yang ke-28 jatuh pada hari ini, Selasa (29/6). Tahun ini, Harganas mengangkat tema “Keluarga Keren Cegah Stunting” dan dapat diramaikan dengan tagar #KeluargaIndonesiaCegahStunting. Diusungnya tema tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam merawat gizi bayi dan mencegah stunting (kurang gizi).
Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar acara puncak perayaan pada Selasa, 29 Juni 2021 mendatang pikul 10.00-11.00 WIB secara virtual melalui akun YouTube BKKBN Official.
Selain itu, ada pula rangkaian kegiatan lainnya, seperti launching vaksin COVID-19 bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 12-18 tahun, serta Dialoghg Bersama Kamping KB di 4 titik lokasi.

Sejarah Hari Keluarga Berencana

Ilustrasi keluarga berencana. Foto: iStock
Terdapat sejarah yang melatarbelakangi ditetapkannya tanggal 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional. Melansir wantannas.go.id, hari spesial ini dilandasi oleh perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaannya.
ADVERTISEMENT
Meski telah menyatakan kemerdekaan pada 1945, situasi bangsa Indonesia pada masa itu belum begitu kondusif. Banyak warga Indonesia yang diharuskan melakukan wajib militer sehingga harus berpisah dengan keluarganya.
Pada 22 Juni 1949, Belanda akhirnya menyerahkan kedaulatan Indonesia secara utuh. Seminggu setelahnya, tepatnya pada 29 Juni 1949 para pulang ke keluarganya masing-masing. Inilah peristiwa yang melandasi lahirnya Hari Keluarga Nasional. Penetapan tanggal 29 Juni ini sendiri sebenarnya digagas oleh Prof.Dr. Haryono Suyono, Ketua BKKBN di era Soeharto.
Selain itu, 29 Juni 1970 juga menjadi puncak kristalisasi semangat perjuangan Keluarga Berencana (KB) untuk memperkuatkan program pemerintah tersebut. Pasalnya, di samping banyaknya keluarga yang gugur dalam peperangan, pengetahuan keluarga tentang usia nikah amat rendah sehingga angka perkawinan dini pada saat itu melonjak. Kurangnya persiapan yang diakibatkan pernikahan dini tersebut sangat berpengaruh terhadap tingginya angka kematian ibu dan bayi kala itu.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal spesial inilah yang ditandai sebagai dimulainya Gerakan KB Nasional. Hari tersebut adalah hari bangkitnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui KB.
Hari Keluarga Nasional pertama kali dicanangkan pada 29 Juni 1993 di Provisi Lampung oleh Soeharto selaku Presiden Republik Indonesia saat itu. Meski demikian, Hari Keluarga Nasional baru resmi mendapat legalitas pada 15 September 2015 melalui Keputusan Presiden RI No. 39 tahun 2014.
(ADS)