Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober dan Kaitannya dengan G30S/PKI

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 September 2021 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Hari Kesaktian Pancasila Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Hari Kesaktian Pancasila Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila diperingati secara serentak di Tanah Air. Peringatan ini identik dengan peristiwa berdarah G30S/PKI. Tahun ini, Hari Kesaktian Pancasila jatuh pada Jumat (1/10).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dari situs resmi Pemerintah Daerah Kota Cimahi, Gerakan 30 September atau G30S/PKI merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia. Di mana terjadi peristiwa penculikan dan pembunuhan kejam terhadap para pahlawan revolusi Tanah Air.
Lantas, bagaimana sejarah Hari Kesaktian Pancasila? Apa kaitan peringatan tersebut dengan peristiwa G30S/PKI?
Ilustrasi Sejarah Hari Kesaktian Pancasila Foto: Pixabay

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila berangkat dari peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 30 September 1965. Dalam peristiwa tersebut, enam perwira tinggi berpangkat jenderal dan seorang kapten tewas di Lubang Buaya setelah sebelumnya diculik.
Mereka adalah Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan, dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo.
ADVERTISEMENT
Jenderal TNI Abdul Harris Nasution sebenarnya menjadi sasaran utama dalam insiden berdarah tersebut. Namun ia selamat, sedangkan Lettu CZI Andreas Tendean dan Ade Irma Suryani Nasution terbunuh lantaran salah sasaran.
Tidak hanya anggota perwira, masih ada beberapa korban tewas dalam insiden berdarah tersebut. Beberapa di antaranya yakni Letkol Sugiyono Mangunwiyoto, Kol. Katamso Darmokusumo, dan Bripka Karel Satsuit Tubun.
Pemberontakan 30 September 1965 diduga menjadi upaya PKI untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno sekaligus menggeser ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
Mengutip Jurnal Gerakan 30 September 1965 dalam Perspektif Filsafat Sejarah Marxisme tulisan Harsa Permata, pada 1 Oktober 1965 pukul 18.00 WIB, Soeharto mulai melancarkan strategi bersama pasukannya untuk membasmi tragedi Gerakan 30 September.
ADVERTISEMENT
Satuan RPKAD di bawah kepemimpinan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo akhirnya berhasil merebut Gedung RRI Pusat dan Kantor Pusat Telekomunikasi yang sempat dikuasai oleh PKI. Operasi ini dilanjutkan dengan penangkapan beberapa tokoh yang diduga terlibat dengan Gerakan 30 September.
Setahun setelah peristiwa G30S/PKI, tepatnya pada 17 September 1966, Soeharto sebagai Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban merilis Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tentang penetapan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Menurut Hamid Abdullah, dkk. (1987) dalam buku Tingkat Kesadaran Sejarah Masyarakat Propinsi Jawa Tengah: Kotamadya Semarang, peringatan ini berupaya memperingati Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang sakti dan tidak bisa digantikan dengan apa pun.
Ilustrasi Sejarah Hari Kesaktian Pancasila Foto: Shutterstock

Hari Kesaktian Pancasila 2021

Upacara bendera menjadi bentuk peringatan yang kerap digelar untuk merayakan Hari Kesaktian Pancasila. Tahun ini, pemerintah kembali menggelar upacara guna memperingati peringatan tersebut. Pemerintah juga mengangkat tema Upacara, yakni “Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila”.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs resmi Kemdikbud, upacara Hari Kesaktian Pancasila diselenggarakan pada Jumat (1/10) pukul 08.00-08.30 di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Upacara tersebut digelar dengan protokol kesehatan ketat guna mencegah penyebaran COVID-19.
(GTT)