Sejarah Hari Kopi Internasional yang Dirayakan Setiap 1 Oktober

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2020 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kopi foto:Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kopi foto:Unsplash
ADVERTISEMENT
Kamis (1/10), masyarakat dunia merayakan International Coffee Day atau Hari Kopi Internasional. Perayaan ini digelar agar masyarakat dunia bisa menikmati kopi sebagai minuman favorit dan mendukung para petani kopi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Time and Date, biji kopi awalnya ditemukan di Ethiopia, Afrika. Namun, minuman ini mulai dibudayakan dan diperdagangkan dalam skala besar oleh Arab. Pada 1560, kopi akhirnya mulai menyebar ke seluruh Eropa dan pada tahun 1600, kedai kopi pun mulai bermunculan.
Pada 2014, Organisasi Kopi Internasional (ICO) menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional. Selain memperingati kopi, perayaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan penderitaan petani kopi.
Ilustrasi Kopi foto:Unsplash
Sebelum peringatan tersebut diresmikan, beberapa negara sudah memperingati Hari Kopi secara masing-masing. Contohnya adalah Jerman yang menggelar Tag Des Kaffees pada 2006. Lalu, Amerika Serikat yang merayakan Hari Kopi Nasional setiap 29 September.
Hari Kopi dirayakan di berbagai dunia dengan cara yang menarik. Mulai dari tawaran secangkir kopi gratis, acara mencicipi kopi, hingga pelajaran tentang ilmu budidaya serta penyeduhan kopi.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, perayaan Hari Kopi juga tak kalah menarik. Acara yang dilakukan berupa kompetisi kopi, pameran kopi, hingga pembagian 10.000 cangkir kopi secara gratis.
Ilustrasi Kopi foto:Unsplash
Dikutip dari International Coffee Day, tema Hari Kopi yang diusung tahun ini adalah “Coffee’s Next Generation”. Melalui tema ini, kaum muda diharapkan lebih antusias untuk mendukung komunitas kopi di tengah pandemi.
Selain itu, kaum muda dan wirausahawan juga diharapkan mampu membangun sektor kopi yang lebih baik, adil, dan sejahtera untuk masa depan yang lebih sejahtera.
(GTT)