Sejarah Hari Kucing Sedunia yang Diperingati Setiap Tanggal 8 Agustus

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2022 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kucing. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kucing. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Hari Kucing Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Agustus. Di momen ini, para pecinta kucing atau cat lovers serentak merayakan hari spesial untuk kucing peliharaan mereka.
ADVERTISEMENT
Kucing adalah hewan yang lucu dan menggemaskan. Tingkah laku mereka begitu unik, sehingga banyak orang yang menyukainya. Meski lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur dan makan, kucing tetap menjadi hewan favorit bagi semua kalangan.
Berbeda dengan hewan lain, kucing cenderung lebih penurut dan jinak. Hal ini membuat kucing bersikap lebih manja dan penuh kasih sayang kepada majikannya.
Saking populernya kucing di mata pecinta hewan membuat dicetuskannya hari khusus untuk memperingatinya. Bagaimana sejarah Hari Kucing Sedunia? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.

Sejarah Hari Kucing Sedunia

Mengutip situs Days of The Year, Hari Kucing Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 2002 oleh IFAW (International Fund of Animal Welfare). Tujuan perayaan ini untuk menghargai dan menghormati kehadiran kucing sebagai hewan peliharaan paling populer di dunia.
Ilustrasi kucing. Foto: pixabay
IFAW merayakan Hari Kucing Sedunia bersama cat lovers dan kelompok hak asasi hewan lainnya. Perayaan ini diisi oleh sejumlah acara yang dapat meningkatkan keterikatan (bounding) antara majikan dan hewan peliharaan.
ADVERTISEMENT
Kesadaran masyarakat akan pentingnya Hari Kucing Sedunia didukung oleh rasa cinta dan kasih sayang yang dimilikinya. Sebagian beranggapan bahwa memelihara kucing bukan lah sekadar aktivitas, melainkan juga cara untuk menghilangkan stres.
McConnel dalam jurnal Friends with benefits: on the positive consequences of pet ownership (2011) mengatakan, memelihara kucing dapat mencegah seseorang dari gangguan depresi, kesepian, self-esteem yang buruk, serta gejala penyakit fisik lainya.
Menurut penelitian, kucing dapat memberikan kebahagiaan kepada orang di sekitar. Mereka yang memelihara kucing dapat tertular energi positifnya hingga mampu menjalani aktivitas dengan lebih produktif lagi.
Meski termasuk hewan peliharaan populer, ternyata kucing juga pernah memiliki sejarah yang kelam. Pada tahun 1348, kucing dianggap menjadi penyebab dari peristiwa Black Death, yaitu pandemi hebat yang mengakibatkan sepertiga populasi penduduk Eropa mati mengenaskan.
Ilustrasi kucing. Foto: pixabay
Black Death disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis yang diduga ditularkan oleh kucing. Fenomena ini membuat penduduk Eropa terpaksa membunuh ribuan kucing jalanan dan peliharaan yang ada.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah wabah Black Death berlalu, kehadiran kucing mulai kembali diterima. Hingga saat ini, kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang disukai oleh hampir seluruh penduduk dunia.
Sejak tahun 2002, perayaan Hari Kucing Sedunia dimeriahkan dengan berbagai acara seru. Mulai dari acara volunteer di cat shelter, donasi untuk kucing, festival busana, hingga peragaan kostum kucing yang unik.
(MSD)