Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Lahir Pancasila yang Diperingati Setiap 1 Juni

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
16 Mei 2021 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Hari Lahir Pancasila memang diperingati setiap 1 Juni, namun nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara Indonesia ini telah dimiliki oleh bangsa kita sejak lama. Oleh sebab itu Ir Soekarno sebagai salah satu tokoh sentral dalam perumusan Pancasila menyatakan dirinya bukanlah “pencipta” Pancasila, melainkan hanya menggali nilai-nilai luhur bangsa.
ADVERTISEMENT
Bung Karno pernah berkata, "Aku tidak mengatakan bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah."
Perumusan Pancasila hingga menjadi seperti yang kita kenal sekarang melibatkan proses yang panjang. Berikut adalah sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni:

Sejarah Hari Lahir Pancasila

Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
Mengutip jurnal Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia oleh Ida Bagus Brata dan Ida Bagus Nyoman Wartha (2017), ketika Jepang mulai terdesak oleh gempuran pihak sekutu dan masyarakat Indonesia semakin gencar melakukan perlawanan, Jepang berjanji akan memberikan hadiah kemerdekaan kelak di kemudian hari kepada bangsa Indonesia. Sebagian orang meragukan janji tersebut.
Akhirnya sebagai tindak lanjut atas janji tersebut, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945 dan dilantik tanggal 28 Mei 1945. Badan yang beranggotakan 60 orang dengan ketua Dr. Radjiman Widiodiningrat ini bertugas untuk merumuskan persyaratan yang harus dipenuhi sebuah negara merdeka, termasuk dasar negara.
ADVERTISEMENT
BPUPKI menggelar sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama berlangsung tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin menjadi orang pertama yang menyampaikan pidatonya mengenai rumusan dasar negara. Adapun dasar negara versi Muh. Yamin yaitu:
Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, Soepomo berkesempatan untuk mengemukakan usulannya mengenai dasar negara, yaitu:
Usulan berikutnya disampaikan oleh Ir Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Rumusan dasar negara menurut Bung Karno meliputi:
Pembuatan Patung Garuda Pancasila berbahan fiber. Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARAFOTO
Ir. Soekarno kemudian mengusulkan agar lima prinsip sebagai calon dasar negara tersebut diberi nama “Pancasila”. Gagasan Ir Soekarno mendapat sambutan hangat dari para anggota BPUPKI. Dengan diterimanya pidato Soekarno secara aklamasi, artinya BPUPKI telah berhasil memiliki rancangan dasar negara Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk membahas lebih lanjut, dibentuk Panitia Kecil beranggotakan 8 orang di bawah pimpinan Soekarno. Mereka bertugas untuk mengumpulkan usul dan pandangan para anggota BPUPKI mengenai dasar negara yang akan dimasukkan dalam agenda sidang kedua tanggal 10-17 Juli 1945.
Atas usul Soekarno, dibentuklah Panitia Sembilan untuk mendalami masalah dasar negara. Rapat Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945 menghasilkan rancangan dasar negara Indonesia yang disebut Piagam Jakarta.
Sila pertama yang tercantum dalam Piagam Jakarta adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya". Karena mempertimbangkan kondisi demografis Indonesia yang beragam, dilakukan perubahan pada sila pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Pancasila kemudian disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945, bersamaan dengan disahkannya UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016, tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila dan merupakan hari libur nasional.
(ERA)