Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Pendidikan Nasional yang Diperingati Setiap 2 Mei
2 Mei 2021 8:35 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas setiap tanggal 2 Mei. Hardiknas selalu dirayakan dengan upacara yang diikuti tenaga pendidik dan siswa, seminar, dan berbagai macam lomba.
ADVERTISEMENT
Pergerakan nasional di bidang pendidikan sendiri tidak dapat dilepaskan dari sosok Ki Hajar Dewantara. Beliau merupakan pendiri perguruan Taman Siswa, lembaga yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh pendidikan yang layak.
Lalu, bagaimana sejarah awal dari peringatan Hardiknas? Simak penjelasannya berikut ini:
Sejarah Hari Pendidikan Nasional
Peringatan Hari Pendidikan Nasional tidak lepas dari cita-cita Raden Mas Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hajar Dewantara untuk memajukan kaum pribumi melalui pendidikan.
Lahir pada 2 Mei 1889 dari keluarga bangsawan, beliau berkesempatan untuk mengenyam pendidikan formal di ELS (Europeesche Lagere School), kemudian melanjutkan studi ke STOVIA. Namun karena kondisi kesehatan yang tidak mendukung, beliau terpaksa tidak menamatkan pendidikannya.
Mengutip buku Ki Hajar Dewantara: Pemikiran dan Perjuangannya yang diterbitkan Kemdikbud, beliau kemudian bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar seperti Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
ADVERTISEMENT
Beliau juga aktif sebagai seksi propaganda di organisasi Boedi Oetomo. Tujuannya adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (khususnya Jawa) mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan.
Tulisan Ki Hajar Dewantara ternyata mampu membuat pihak kolonial meradang. Alhasil, ia diasingkan ke Pulau Bangka. Dua rekan seperjuangannya yakni Duwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo melayangkan protes, dan mereka bertiga kemudian diasingkan ke Belanda pada 1913.
Meski hidup dalam pengasingan, api semangat dalam diri Ki Hajar Dewantara tidak padam. Beliau belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh ijazah Europeesche Akta.
Saat kembali ke Tanah Air pada September 1919, ia segera mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah bumiputera yang hendak ia dirikan. Akhirnya pada tanggal 3 Juli 1922, beliau berhasil mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.
ADVERTISEMENT
Semboyan yang dijunjung yakni “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” Artinya di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.
Karena jasanya di bidang politik dan pendidikan, beliau diangkat sebagai Menteri Pengajaran dalam Kabinet Presidensiil. Sang pahlawan mengembuskan napas terakhir di Yogyakarta pada 26 April 1959.
Berkat perjuangannya dalam merintis pendidikan, beliau ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959 tanggal 28 November 1959.
Tema Hari Pendidikan Nasional 2021
Melansir laman Kemdikbud, tema Hardiknas tahun ini adalah “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hardiknas dilakukan secara seremonial dengan upacara bendera. Namun di tengah pandemi COVID-19 upacara hanya dilakukan oleh instansi pusat, daerah, dan satuan pendidikan yang berada di zona hijau dan kuning.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (2/5) pukul 16.00 WIB, Kemendikbud akan menayangkan podcast inspiratif bersama Presiden Joko Widodo yang dipandu oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim. Acara ini juga akan dimeriahkan oleh beberapa artis ternama Tanah Air yaitu Andmesh, Yura Yunita, Gamaliel, Sivia, On Frame Dancers, dan Paduan Suara Pelajar.
(ERA)