Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day 8 Maret
8 Maret 2022 9:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mereka menuntut haknya agar bisa setara dengan laki-laki. Oleh karena itu, sikap protes pun mereka layangkan. Pada tahun 1908, sekitar 15.000 perempuan berbaris di Kota New York untuk menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak suara yang vokal.
Peristiwa tersebut lantas mendorong para perempuan lain untuk bersinergis. Hingga pada tahun 1909, Hari Perempuan pertama kali diperingati di Amerika dan terus berlanjut hingga kini.
Lantas, bagaimana sejarah Hari Perempuan Sedunia atau Internasional Women’s Day dari masa ke masa? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.
Sejarah Hari Perempuan Sedunia atau International
Setelah diselenggarakan pertama kali pada tahun 1909, Hari Perempuan Sedunia terus menunjukkan eksistensinya. Pada tahun 1910, sebuah konferensi internasional wanita pekerja diadakan di Kopenhagen, Denmark.
Di forum tersebut, Clara Zetkin menyampaikan idenya tentang keberlanjutan peringatan Hari Perempuan. Sebagai pemimpin Women's Office untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, suara Clara cukup didengar banyak orang.
ADVERTISEMENT
Hingga pada tahun 1911, Hari Perempuan Sedunia dihormati untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. Sekitar tahun 1913-1914, wanita di Rusia merayakan Hari Perempuan pertama mereka pada tanggal 23 Februari.
Dari rangkaian tersebut, forum perempuan memutuskan tanggal 8 Maret sebagai hari perayaan International Women’s Day secara global. Dikutip dari situs India Times, PBB juga turut merayakannya pada tahun 1975.
Dari tahun ke tahun, beragam acara turut dimeriahkan dalam perayaan ini. Dunia telah menyaksikan perubahan signifikan tentang kesetaraan dan emansipasi perempuan.
Dalam perkembangannya, International Women’s Day telah menjadi hari libur resmi di banyak negara seperti Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Burkina Faso, Kamboja, Cina, Kuba, Georgia, Zambia dan masih banyak lagi.
Di beberapa negara, tradisi perayaannya dilakukan dengan menghormati ibu, istri, pacar, dan rekan perempuan. Sama halnya dengan Hari Ibu, anak-anak pun memberikan hadiah kecil kepada ibu dan nenek mereka.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari NDTV, pada tahun 2022 ini, tema yang diusung dalam perayaan International Women’s day adalah “Gender Equality Today for Suistainable Tomorrow". Melalui tema ini, para perempuan dunia turut merayakan pencapaian dan kontribusi mereka di berbagai bidang.
Harapannya, perayaan Hari Perempuan Sedunia bisa menjadi momen untuk menyebarkan kesadaran tentang pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Dengan begitu, masa depan yang berkelanjutan pun bisa digenggam sepenuhnya.
(MSD)