Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Satelit Palapa yang Jatuh Pada 9 Juli
8 Juli 2020 18:20 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
9 Juli diperingati sebagai Hari Satelit Palapa , momentum bersejarah peluncuran satelit pertama bangsa Indonesia. Tepatnya pada 8 Juli 1976 pukul 19.31 waktu Florida, Amerika Serikat, atau 9 Juli 1976 pukul 06.31 WIB, Satelit Palapa 1 diluncurkan dengan roket peluncur Delta 2914 buatan McDonnell Douglas.
ADVERTISEMENT
Peluncurkan satelit ini menjadi titik awal bangkitnya pemerataan komunikasi dan informasi dalam negeri. Dengan peluncurannya ini pula, Indonesia tercatat menjadi negara keempat yang telah memiliki satelit sendiri setelah Rusia, Kanada, dan Amerika Serikat.
Peluncurkan Satelit Palapa merupakan salah satu proeyk besar yang kala itu menjadi perhatian utama pemerintah. Bahkan proyek tersebut diketahui dipersiapkan dengan matang hingga hitungan tahun lamanya.
Agar tak lupa dengan momentum bersejarah tersebut, dikutip dari berbagai sumber, mari simak ulasan sejarah Hari Satelit Palapa berikut.
Persiapan Peluncuran
Hingga awal tahun 1970-an, hubungan telekomunikasi dalam negeri masih menjadi masalah besar bangsa Indonesia. Dan kala itu, pemerintah beranggapan bahwa sistem komunikasi yang memanfaatkan teknologi adalah cara paling tepat untuk mengatasi segala persoalan yang ada.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari anggapan itulah, akhirnya pada 15 Februari 1975 pemerintah Indonesia menandatangani proyek pengadaan satelit komunikasi. Proyek ini telah dipersiapkan sejak lama sebelum tanggal penandatanganan.
Bahkan, pemerintah menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk proyek ini, yakni mencapai Rp561 miliar. Di mana 13 persen dari dana tersebut dipergunakan untuk satelit, lalu 82 persen lainnya dipergunakan untuk telepon, telex, telegram, dan transmisi.
Langkah pertama yang diambil pemerintah untuk mempersiapkan proyek ini adalah dengan mengirim SDM ke luar negeri pada tahun 1974 untuk mempelajari sistem komunikasi modern. Langkah selanjutnya, pemerintah membangun stasiun pengendali utama yang bertempat di Cibinong, Jawa Barat, diikuti pendirian stasiun bumi di beberapa wilayah.
Hingga akhirnya pada 9 Juli 1976 Satelit Palapa 1 resmi diluncurkan. Kemudian 10 hari pascapeluncuran, barulah manfaat dari Satelit Palapa 1 dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Identitas Satelit Palapa
Peluncuran satelit komunikasi Palapa adalah proyek rintisan pemerintah yang kala itu dikelola oleh Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) atau yang kini dikenal dengan nama PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Dikutip dari berbagai sumber, pemberian nama Palapa diambil karena satelit ini dianggap memiliki peran utama untuk mempersatukan seluruh nusantara.
Nama 'palapa' sendiri diambil dari Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada pada 1336 yang dikenal sebagai sumpah pemersatu Nusantara. Proyek pengerjaan Satelit Palapa dilakukan oleh Hughes Space Anda Communication Inc dengan memakan waktu kurang lebih selama 17 bulan.
Hingga saat ini, Indonesia telah meluncurkan setidaknya 10 generasi Palapa, yaitu Palapa A1, Palapa A2, Palapa B1, Palapa B2, Palapa B2P, Palapa B2R, Palapa B4, Palapa C1, Palapa C2, dan Palapa D. Sembilan generasi Palapa tersebut adalah buatan Hughes Space and Communication Inc, sedangkan satu generasi lainnya, yakni satelit kesepuluh dikerjakan oleh Thales Alinea Space.
ADVERTISEMENT
(RDR)