Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Trikora 19 Desember beserta Isi dan Tujuannya
19 Desember 2022 9:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Trikora merupakan salah satu momen bersejarah bangsa Indonesia yang diperingati setiap tanggal 19 Desember. Peringatan Hari Trikora dilatarbelakangi oleh upaya bangsa Indonesia dalam rangka membebaskan Irian Barat dari cengkraman Belanda.
ADVERTISEMENT
Mengutip e-Journal Pendidikan Sejarah: Avatara karya Bima Tri Pradipta, Trikora adalah singkatan dari Tiga Komando Rakyat. Operasi ini digagas oleh Presiden Soekarno di Yogyakarta pada tahun 1961.
Operasi Trikora dilancarkan karena kebuntuan Indonesia dalam menghadapi pemerintah Belanda yang tidak memenuhi janjinya. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait sejarah , isi, dan tujuan dari Trikora, simak penjelasan berikut ini.
Sejarah Hari Trikora
Menurut Theresia Ngilan Bupu dan I Ketut Laba Sumarjiana dalam Jurnal Santiaji Pendidikan, masalah perebutan kekuasaan Irian Barat bermula dari Konferensi Meja Mundar (KMB) di Den Haag, Belanda pada 2 November 1949.
Dalam konferensi tersebut, Belanda dan Indonesia sama-sama merasa mempunyai hak atas wilayah Irian Barat. Lantaran tidak mencapai titik temu, KMB memutuskan bahwa masalah ini akan diselesaikan selambat-lambatnya satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
ADVERTISEMENT
Setelah hampir 12 tahun berlalu, permasalahan Irian Barat tak kunjung tuntas. Belanda sama sekali tidak menunjukkan itikad baiknya untuk menyerahkan Irian Barat ke Indonesia. Hal ini membuat Indonesia bereaksi dan menempuh beberapa jalur diplomasi.
Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia membatalkan seluruh kesepakatan KMB. Selanjutnya, Irian Barat juga diresmikan menjadi sebuah provinsi. Aksi pembebasan Irian Barat mulai dilancarkan di seluruh Indonesia dengan berdirinya Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB).
Kondisi Indonesia dan Belanda yang semakin memburuk membuat pemerintah memutuskan hubungan diplomatik di antara keduanya pada 17 Agustus 1960. Pemerintah juga membuka kembali masalah Irian Barat dalam Sidang Umum PBB 1961.
Karena tak kunjung selesai, Dewan Pertahanan Nasional kemudian merumuskan Trikora pada 14 Desember 1961. Lima hari setelahnya, yaitu 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengadakan pertemuan besar dan mengumumkan Trikora (Tiga Komando Rakyat) yang berisi seruan pembebasan Irian Barat
ADVERTISEMENT
Isi dan Tujuan Trikora
Dirangkum dari buku Kesaksian Tentang Bung Karno karya Mangil Martowidjojo, Presiden Soekarno menggelar rapat raksasa yang dihadiri oleh ratusan ribu rakyat di alun-alun utara Yogyakarta.
Dalam rapat tersebut, Soekarno menyampaikan bahwa tujuan dari Trikora adalah untuk menyelamatkan dan merebut kembali wilayah Irian Barat dari tangan Belanda. Berikut adalah isi dari Trikora.
Operasi Trikora berlangsung mulai 19 Desember 1961 hingga 15 Agustus 1962 saat Perundingan New York. Pertemuan ini mencapai kesepakatan bahwa Belanda harus menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 1963.
Untuk menjaga keamanan di Irian Barat, wilayah tersebut dipegang sementara oleh United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) di bawah pengawasan PBB. UNTEA sendiri dipimpin oleh Jalal Abdoh dari Iran.
ADVERTISEMENT
Belanda kemudian menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pada saat yang sama, operasi Trikora dibubarkan dan E. J. Bonay ditunjuk menjadi Gubernur Irian Barat pertama.
(AAA)